Anoman,
Wayang Kulit, Wayang Suket, dan Wayang Golek
Bulu putihnya adalah ketulusan. Pengabdian sepanjang usia kepada Ramawijaya dan lalu Kresna.
Saat muda menjadi kesatria, di masa tua menjadi pertapa.
Yang tidak berubah dari Anoman adalah sorot matanya yang lugu layaknya bocah.
Kresna pernah berucap, “Anoman, bening matamu itulah sejatinya cermin untuk kami para manusia yang acap tertipu oleh rupa.”