BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!

Kembali ke Koleksi

Ekalaya dan Durna,

Wayang Kulit

Ekalaya, Raja Muda dari Negeri Paranggelung, pemimpin wangsa pemburu ingin berguru ilmu panah kepada Durna tetapi ditampik. Durna terlanjur berzjanji hanya akan mengajari Pandawa dan Kurawa. Tetapi berguru adalah soal kepercayaan dan hanya kepada Durna Ekalaya percaya. Maka dari lumpur bekas tapak kaki Durna ia buat patung menyerupai Mahaguru yang dikaguminya itu. Ekalaya berlatih sendiri, menaklukkan sepi hingga patung itu seakan-akan bicara.

“Ekalaya anakku, memanah bukanlah semata-mata tentang bagaimana kau rentang busurmu, bukan pula seberapa tepat picing matamu membidik sasaran. Memanah adalah soal sepenuh-penuh perhatian. Cuma hatimu yang mampu.”