WARTA BENTARA

Paradoks. Istilah itu tepat menggambarkan dinamika komunikasi manusia belakangan ini. Ketika teknologi informasi menyediakan sarana komunikasi yang kian canggih, manusia justru kerap mengalami masalah dalam komunikasi.

Jakarta punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan, Hindia Belanda, sampai kemerdekaan. Perjalanan itu dapat ditelusuri, antara lain dari berbagai benda peninggalan dari masa ke masa. Sebagian peninggalan itu terkubur dalam tanah dan baru dapat dilihat saat penggalian.

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) membawa harapan baru bagi pelayanan transportasi yang lebih nyaman dan efektif di Jakarta. Secara tidak disengaja, proses pembangunan jaringan moda raya terpadu tersebut berhasil menguak jejak-jejak transportasi massal abad ke-18.

Sudah sejak lama sekali, sebagian orang telah membicarakan masa depan industri kreatif yang akan tumbuh besar dengan basis digital, kini masa depan yang dibicarakan itu sedang kita jalani. Maka sudah tepat jika pemerintah melalui Baparekraf menginisiasi program inkubasi bagi pelaku industri di bidang visual khususnya ilustrasi, dengan nama Bedil. Program ini sangat tepat sasaran karena fokus pada pelaku yang memiliki potensi dalam pengembangan ekosistem yang menyasar pola produksi, distribusi, literasi hingga apresiasi. Terlebih dengan keterlibatan Bentara Budaya Jakarta sebagai mitra selama dua kali pelaksanaan termasuk di tahun ini, maka dampaknya akan sangat signifikan.

Pengalaman menyusuri kawasan cagar budaya Kotabaru di Yogyakarta membawa kesan yang beragam bagi peserta Baparekraf Digital Innovation Lab (Bedil): Kelas Ilustrasi dan Pengenalan NFT 2024. Kebanyakan perupa mencoba mengeksplorasi kembali titik-titik penanda Kotabaru (Nieuwe Wijk). Meski demikian, seturut dengan kebebasan ekspresi seni, ada pula perupa yang memunculkan kreativitas di luar wilayah ekskursi mereka.

Keroncong dan wayang mencerminkan proses akulturasi atau perbauran budaya. Meski asal-usulnya terkait dengan pengaruh budaya dari mancanegara, yakni keroncong asal Portugis dan wayang banyak mementaskan epos dari India, kedua seni itu telah mengalami proses "pribumisasi" selama ratusan tahun di Nusantara. Hasilnya, adonan ekspresi yang khas Indonesia.