BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!

Kembali ke Video

Ada tiga orang berbaring di atas tempat tidur berjejer. Satu pakai penutup kepala warna hitam dengan dua kuping tegak. "Saya Batman", katanya. Di sampingnya, tergolek seorang dengan rambut ikal sedikit terurai di dahi dan bilang, "Saya, Superman". Tak kalah, satu orang lagi, kepala botak dan bermasker menukas, "Kami semua isoman." Rupanya suasana psikologis itu yang ditangkap Rahmat Riyadi, yang kemudian dituangkan dalam kartun strip Timun. Pembaca harian Kompas yang melihat karya itu tersenyum getir. Kalau kebetulan saat itu sedang menjalani isoman, daya ledakan humornya bisa lebih Ada banyak kartun Timun di harian Kompas yang merespons berbagai kenyataan yang sakit, pahit, atau menggemaskan di Indonesia. Kenyataan itu bisa terkait masalah sosial, politik, ekonomi, atau budaya. Atas semua itu, kartun Timun mengomentari, mengejek, atau membuat tiruan (imitasi) atas kenyataan yang disimpangkan sehingga menjadi semacam plesetan, olokan, lelucon, atau humor. Semua itu dapat disebut sebagai parodi.