Pameran Seni Rupa
“Nada Merupa”
Peserta pameran:
Arian Arifin (Seringai), Devy Ferdianto, Dewa Budjana (GIGI), Egi Fedly, Farman Purnama, Ferina Widodo, Guruh Soekarno Putra, Heydi Ibrahim (Powerslaves), Jason Ranti, Jimi Multhazam (Morfem, The Upstairs), John Martono, Sam Bimbo, Sri Krishna Encik, Sudjiwo Tedjo, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Tommy Karmawan.
Pembukaan pameran: Kamis, 18 September 2025, pukul 15.30 WIB
Pameran berlangsung: 19 – 28 September 2025, pukul 10.00 – 18.00 WIB
Tempat: Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No. 17 Jakarta Pusat
Nada Merupa
Judul pameran "Nada Merupa" merujuk pada dua dunia, yaitu dunia nada, dan dunia rupa. Jagat auditif dan jagat visual. Keduanya merupakan bentuk ekspresi kreatif. Ada seniman yang hidup di dua dunia tersebut. Mereka bergelut di jagat bunyi sebagai penyanyi, musisi, penulis lagu, atau penata musik; sekaligus juga mempunyai aktivitas seni rupa, katakanlah melukis.
Bentara Budaya mengundang sejumlah seniman yang dikenal sebagai musisi dan penyanyi, sekaligus mempunyai aktivitas di jagat seni rupa. Mereka menampilkan karya seni rupa, terutama lukisan, yang dikerjakan di sela-sela aktivitas musik.
Tersebutlah Samsuddin Hardjakusumah (populer sebagai Sam Bimbo) adalah pelukis, lulusan Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Guruh Sukarno Putra, pencipta lagu yang pernah membuat album fenomenal "Guruh Gipsy" bersama band Gipsy itu, juga melukis. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI 2004-2014, yang juga dikenal gemar menyanyi, belakangan asyik melukis.
Begitu pula sejumlah seniman musik, seperti Devy Ferdianto, konduktor Salamander Bigband, yang adalah seniman grafis. Demikian juga musisi folk Sri Krishna Encik, penyanyi tenor Farman Purnama, penyanyi Ferina Widodo yang pernah mendukung Elfa’s Singers, dan Sudjiwo Tejo, seorang dalang, aktor, dan seniman yang pernah membuat album "Yaiyo", dan "Marah Ingsun". Juga Jimi Multhazam, awak band The Upstairs dan Morfem, Arian Arifin (Seringai & Negatifa), Jason Ranti, Heydi Ibrahim (vokalis band rock Powerslaves), Tommy Karmawan (gitaris), dan musisi Egi Fedly.
Dari Bandung, Jawa Barat, Purwatjaraka mengirimkan piano putih koleksinya yang dicorat-coret oleh pelukis John Martono. Pada pameran ini ditampilkan pula lukisan "Borobudur" karya almarhum Donny Suhendra (almarhum), gitaris band Krakatau. Karya itu dititipkan kepada sahabatnya, Dewa Budjana, gitaris Gigi. Budjana sendiri mempunyai koleksi gitar yang body-nya menjadi bidang lukisan goresan sejumlah perupa, seperti Jeihan, Nyoman Gunarsa, Astari Rasjid, Srihadi Soedarsono, dan Putu Sutawijaya.
Penampilan sejumlah gitar yang dilukis koleksi Dewa Budjana itu menambahkan pemaknaan khusus dari apa yang dimaksud sebagai "Nada Merupa", yaitu menyatunya seni rupa di panggung kehidupan musik. Gitar di satu sisi adalah alat musik, sumber bunyi, dan medium ekspresi sang gitaris. Di sisi lain, gitar menjadi “kanvas” bagi seniman rupa untuk menumpahkan gagasan visualnya. Bayangkan di atas pentas, tampak karya rupa menyuarakan nada-nada dari dawai yang dipetik Budjana.
Frans Sartono & Efix Mulyadi
Kurator Bentara Budaya