INDONESIAN DREAM

Menyelesaikan pendidikannya di Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta, Indonesia. Karya-karyanya sering menggunakan motif tradisional dan mengeksplorasi berbagai pendekatan tematik. Ia mendirikan beberapa ruang seni alternatif untuk seniman muda. Ia aktif mengerjakan proyek-proyek seni kolaboratif dan bekerjasama dengan seniman lokal dan internasional seperti Eropa, Australia dan Asia Tenggara. Karyakaryanya telah mendapatkan banyak penghargaan, seperti UOB Southeast Asian Painting of the year, Singapore Winner (2019), UOB painting of the year, National, Museum, Jakarta, Indonesia (2019), UOB Art Prize, Tortugas gallery, Sydney, Australia (2019), UOB art Prize, Museum Nasional, Jakarta, Indonesia (2013), Finalis Pameran Nusantara, Galeri Nasional, Indonesia - Indonesia Art Award (2013), Galeri Nasional, Indonesia (2012).

Lahir di Banyuwangi pada 1989. Menyelesaikan sarjana seni rupa di ISI Yogyakarta (20212) dan menyelesaikan gelar magisternya di ISI Yogyakarta (2014). Pameran bersama diantaranya Indo NFT Festiverse, R.J. Katamsi Gallery, ISI Yogyakarta (2022); Hari Jadi Banyuwangi ke 250 Tahun, Gedung Juang 45 Banyuwangi, Jawa Timur (2021); Indonesia Art Expo 2021, L - Project, Sangkring Art Contemporary, Yogyakarta (2021); One by One, 1x1 2Madison Gallery, Jakarta Selatan (2021); dan Pameran Ilustrasiana Yogyakarta, Bentara Budaya Yogyakarta (Agustus 2022). Pameran tunggal diantarnya Virtual Solo exhibition, Harvest Dreams on pandemic (2021) - HOLES AROUND ME”, Tembi Rumah Budaya Yogyakarta (2014).

Beliau, Antonius Kho lahir di Klaten, Jawa, Indonesia pada tahun 1958 dan memiliki pendidikan seni yang beragam, termasuk belajar di Institute of Batik and Car di Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1978 dan Academy of Fine Art FH Cologne, Jerman pada tahun 1985. Sejak tahun 1990, beliau menjadi anggota Foerdergemeinschaft Junge Kunst e.V. di Bonn, Jerman. Pada tahun 2004, beliau mendirikan Wina Gallery di Ubud, Bali, Indonesia. Prestasi yang pernah diraih oleh beliau antara lain memenangkan 1st Prize pada kompetisi "Malen auf Liegestuhlen" di FH Art Design Olivandhenhof, Cologne, Jerman pada tahun 1989, serta memenangkan 1st Prize Mask in Venice di Art addiction Annual di Venice pada tahun 1998. Dalam pameran tunggalnya, beliau telah mengadakan berbagai pameran di Indonesia dan luar negeri, seperti di Ganesha Gallery, Bali pada tahun 2002 dengan tema "Eye of Spirit", dan "Action-the balance of life" di Alila Gallery Resort, Ubud, Bali pada tahun 2007. Sementara itu, dalam pameran bersama, beliau telah berpartisipasi dalam berbagai pameran di berbagai tempat seperti di National Gallery Jakarta, Indonesia pada tahun 2004 untuk "Watercolour 2004", serta di Millenium Galler, Jakarta, Indonesia pada tahun 2003 untuk "Two in One room". Keikutsertaan beliau dalam pameran-pameran ini mencerminkan keragaman dan ketertarikan beliau dalam seni visual serta jaringan internasional yang luas.

Bunga mulai menggambar dari umur tiga tahun, dan mulai menekuni street art sejak tahun 2006. Ia mulai membuat karya visual di tembok-tembok pinggir jalan di beberapa kota dan negara dari tahun 2011. Dengan mengkombinasikan berbagai bentuk sederhana dan gradasi warna yang terinspirasi oleh warna langit saat matahari terbenam. Bunga mengemas imajinasinya ke berbagai media dengan menggunakan cat semprot. Bunga juga membentuk komunitas graffiti perempuan pertama di Indonesia pada tahun 2014 bernama Ladies on Wall.

Lahir di Kediri (Jawa Timur) tanggal 2 Februari 1957. Menyelesaikan pendidikannya di STSRI “ASRI “Yogyakarta jurusan Seni Lukis, lulus tahun 1982. pada tahun 2004 mengemban tugas sebagai Kepala Taman Budaya Yogyakarta 2004 - 2011. Dari tahun 1977 sampai dengan tahun 2022 telah berpameran bersama tidak kurang dari 175 kali di beberapa kota di Indonesia, Singapore dan Malaysia. Pameran tunggalnya seperti “NengNing-Nung-Nang” di Perguruan Tamansiswa Kediri (2022); “Temu Para Maestro” Maestro Meeting di Jogja Gallery (2021); Hitam-Putih Dyan Anggraini di Dyan Art Studio, Yogyakarta (2019); Perempuan (di) Borobudur di Galeri Nasional Jakarta (2018); Ambang/Threshold di Sangkring Art Space, Yogyakarta (2013); Beyond the Mask di Griya Santrian Gallery, Sanur, Bali (2007} ; decoraGent di Hadiprana Gallery, Jakarta (2007); Invisible Mask di CSIS, Jakarta (2005); So(k)-So(k) Topeng di Bentara Budaya, Yogyakarta (2004); Pameran Tunggal II, di CCCL (French Cultural Center, sekarangIFI), Surabaya (2003); Pameran Tunggal I, di PPIA (Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika), Surabaya ( 1989) Dan pada bulan Juli 2023 Dyan meresmikan studio tempatnya berkarya menjadi Rumah_DAS, ruang alternatif yang mewadahi aktivitas seni rupa di sisi utara Yogyakarta sebagai ruang Diseminasi Alir Seni Rupa.

Lahir di Lumajang, 10 Juli 1971. Menyelesaikan Pendidikan Teknik Sipil di Politeknik Universitas Brawijaya. Aktif berpameran bersama diantaranya “ Imagination “ Modern Gallery, Jakarta (2003), “ Spirit “ Galeri Pasar Seni Ancol, Jakarta, 2023, “ Satu Relung Rasa” Galeri Pasar Seni Ancol, Jakarta (2023), dan Pameran tunggalnya diantaranya “ BlankOn” Open Studio Balai Budaya, Jakarta (2021), 2 “Pameran Tunggal” Studio 51 Perupa Jakarta (2021), “ Tanda Pada Lipatan” Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (2023)

Lahir di Tambakan, 27 April 1979, Menempuh pendidilan di ISI Denpasar dan melanjutkan pendidikan S2 di Kajuan Budaya Universitas Udayana. Ia aktif menjadi dosen di Pendidikan Seni Rupa Indiksha. Pameran tunggalnya (2008) Painting exhibition “Body Exploration” at National Galery Indonesia.(2005) Painting exhibition “Body Study” at Popo Danes Galery Denpasar,  Bali. (2004) Painting exhibition “Signs” at Retro Resto and Galery Sanur, Bali. Pameran Bersama diantaranya 25 tahun Reformasi, Bentara Budaya Jakarta, Bali Mega Rupa di Arma Museum, Qilin Locomotion at Neka Art Museum, Ubud Bali, “Art From Bali” at Qingdao art Museum China, Art as Perspective Visual art Exhibition di CLC Education Kuta Bali, Ilustrasi Cerpen Kompas di Bentara Budaya Jakarta, Ruang Waktu at Neka Art Museum, Ubud Bali. On The Move at Tony Raka Gallery, Mas Ubud Bali. Drawing Exhibition “Gandamayu Dalam Drawing” at Gedung Kesenian Jakarta, Indonesia. Art Motoring, Galeri Nasional Indonesia. Art Contemporary, at Nasional Museum Lombok, Indonesia. “Indonesia Drawing Contemporary” at National Gallery Indonesia. “Reborn” at H2 art Gallery, Semarang. 

Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, lahir di Bangli, Bali, 4 April 1976. Merupakan Guru Besar Sejarah Seni Rupa di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI Denpasar) (2019-sekarang). Meraih gelar Master of Art Studies (MSn) dari Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia, Yogyakarta (2008) dan Doktor bidang Studi Seni dari Program Doktor Institut Seni Indonesia, Yogyakarta (2015). Selain sebagai perupa, kini ia juga menjabat Rektor Institut Seni Indonesia (ISI Denpasar) periode 2021-2025. Aktif berpameran tunggal di dalam dan luar negeri, terkini diantaranya: “Charma Dharma” (An Enigmatic Portrait on Contemporary Painting), di Dolina Charlotty Resort, Slupsk, Poland (2023); “Wastu Waktu” (Fifteen Years on Developing New Paintings of Explotion on Drawings), di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud, Bali (2022). Pameran bersama terpilih diantaranya “Cittarupa Raksata” di Nata-Citta Art Space (N-CAS) dan Booth Asosiasi Galeri Seni Indonesia, di Art Moment Bali, Jimbaran, Bali (2023); Pameran “Indonesia The Land of Art” (Art Studio Exhibition) diselenggarakan Kita Art Friends di The Apurva Kempinski Bali (2023); Pameran Seni Rupa Internasional Bali-Bhuwana Rupa “Dharma- Tirtha-Prana” di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Bali (2022). Kun juga aktif menulis berbagai artikel seni dan kebudayaan di media nasional, seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia, Suara Merdeka, Jawa Post-Radar Bali dan Bali Post. Meraih sejumlah penghargaan diantaranya Kerthi Bali Sewaka Nugraha dari Gubernur Provinsi Bali Dr. Wayan Koster (2023); Satyalancana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden RI Ir. H.Joko Widodo (2018); Finalis UOB Painting of The Year Competition Awards, Jakarta (2016, 2014), dan lain lain. 

Berkarya lukisan sejak umur 5 tahun secara otodidak, aktif pameran lukisan, kartun sejak 1993- sekarang di Bogor, Jakarta, Yogya, Bali, Sulawesi. Sejak 2002 dan 2008, 2016, 2019,2022 antara lain : Damn I love Yogya di Bentara Yogya (2016),  pameran KARTUNIS BER(B)ISIK di BBJ dan BBB (2018), 2008 mulai membuat kartun dan mengikuti kontes internasional, Pameran antara lain Pameran kartun Gombal Jakarta (2012), Pesta Kartun Akhir Tahun di TIM Jakarta (2013, 2017), 2007 debut patung keramik duo Ika W Burhan & Ira Suryandari “It’s Fun 2b a Woman” di Galeri Cemara. Pameran lukisan dan keramik bersama antara lain pameran Perupa Bogor, Bogor I’M IN love(2019), While I was @rt Home di Rancamaya (2020, )pameran Senirupa di Bentara Budaya Jakarta dalam NUJUDIBUMI #1 di Bogor Creative Center dan #2 di Bentara Budaya Jakarta, pameran tema kuliner di Plaza Indonesia, November 2022. Pameran Internasional diantaranya Beyond Covid, Daejon, Seoul, Korea Selatan (2022), Invitation Guest pameran  Energy of Fortune” bersma Kahou Nakabayashi, 2022, Saitama Prefecture, Jepang, Pameran Affordable Art, Kuala Lumpur 2021-2022.

Inanike agusta (b. 1986) adalah seorang seniman otodidak yang karya-karyanya, yaitu karya lukis dan seni instalasi dia diciptakan sebagai respon mengenai lingkungan dan persoalan dan pengalaman pribadinya sendiri yang dia juga sebagai cabin crew di suatu maskapai, dari pengalaman menjelajah dunia, Inanike menangkap keunikan apa yang dia lihat dan dituangkan Melalui karya-karyanya, Inanike mengeksplorasi aspek personal nya dalam lingkup impuls bawah sadar dan psikodinamika dengan setiap tekstur, garis spontan dan warna kontras yang ia berikan pada setiap karya seninya. 

Ia lahir tahun 1972. Ia adalah seorang seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa lukisan dan mural yang terpajang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Karya Muralnya banyak ditemukan di sudut-sudut kota Bandung. Ia Aktif mengikuti pameran diantaranya Dazzling Wallacea, Perth City Farm Place (2022), ICAD 12, Hotel Grand Kemang Jakarta (2022), Painting Exhibition, Hotel Conrad Bali (2022), Affordable Art Fair Singapore, F1 Building Singapore (2022). Penghargaan yang pernah ia terima diantaranya Penghargaan Intitut Teknologi Bandung “Karya Inovasi 2017” (2017), The 1st Place Best Performance Award in Recognition of Outstanding Achivment In Silk Fabric with Hand Painted on The Occasion of ASEAN Silk Fabric and Fashion Design Contest 2010. IMPACT Exhibition and Convention Center, Muang Thong Thani Thailand 2010.

Kana Fuddy Prakoso adalah seorang seniman multitalenta yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Dikenal karena dedikasinya dalam dunia seni budaya, KaNA telah menciptakan karya-karya inspiratif melalui berbagai media, termasuk kardus yang menjadi salah satu ciri khasnya. Lahir dan dibesarkan di Kudus, Jawa Tengah Keahliannya dalam mengolah kardus menjadi karya seni yang luar biasa telah mengesankan banyak kalangan, dan dia terus mencari cara baru untuk menghadirkan pesan-pesan makna melalui medium yang tidak konvensional ini. Selain karya-karya pribadinya, KaNA juga berperan penting dalam komunitas seni di Jakarta. Dia adalah pendiri dan pengelola sebuah ruang seni yang menjadi tempat berbagi, belajar, dan berkolaborasi bagi para seniman. Ruang Garasi namanya, melalui ruang seni ini, KaNA mendorong pertukaran ide, wawasan, dan teknik, dengan tujuan memajukan seni budaya dan mendorong kolaborasi yang berarti. KaNA juga aktif dalam berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan generasi muda. Dia memberikan pelatihan seni kepada anak-anak dan remaja, berusaha menanamkan nilainilai kreativitas dan apresiasi seni sejak dini. Dengan tekad untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia seni budaya, KaNA Fuddy Prakoso menginspirasi banyak orang dengan karya-karyanya yang mencerminkan semangat, kreativitas, dan nilai-nilai budaya.

Lahir di Jakarta, dan sekarang tinggal di Depok, Jawa Barat. Menyelesaikan pendidikan di Universitas kristen Indonesia (Management), Seni Rupa IKJ. Membangun Portal WEB Kinagi.com, INDAS.id, INDASNESIA. id, Parade pameran tunggal.wix.com dan sekarang mengelola OUTLINE digital. Karya Krishnaeta berupa Digital Video Art dengan mengunakan motion 3D yg di gabungkan dengan instalasi. Melalui karyanya Krishnaeta selalu hadir di banyak pameran di Indonesia seperti : Nol Art Project Jakarta (Galeri Cipta 2 Tim Jakarta), Terpilih dalam Pameran Nusantara (Galeri Nasional Indonesia). ICAD (Indonesian Contemporary Art & Design), Seniman undangan (2 kali) dalam Bazaar Art Jakarta (Pacific Place Jakarta). Abstract Today (Galeri Nasional Jakarta), 9 Ruang Abstrak (Galeri Nasional Jakarta), Kalatanda (Perpustakaan Nasional RI), The 13 Indonesian – Japan Cultural Exchange 2023 (Perpusnas RI).

Lahir di Subang, 16 Agustus 1969. Aktif berpameran diantaranya Pasar Seni Rupa TIM (2015), pameran Hitam Putih , Balai Budaya, Jakarta (2016), Bazar Seni, Denpasar (2016), Pameran Seni Rupa, Denpasar (2016), Gain Melintas Batas, Balai Budaya, Jakarta (2016), Hitam Putih, Balai Budaya, Jakarta (2016), Bogor Art Venture I, Plaza Jembatan Merah Bogor (2016), Bogor Art Venture II , Plaza Jembatan Merah Bogor (2016), Pameran Bersama Perupa Perempuan Jakarta, Balai Budaya (2018), PAMERAN PERUPA PEREMPUAN BOGOR I’M IN LOVE ” di Rumah Dinas Walikota Bogor (2019). While I was Art Home, Rancamaya 2021, Bentara  Budaya Jakarta, 2022, Bogor Creative center 2022. Botani Square 2023, Perpustakaan Kota Bogor 2023

Lahir di Jakarta, 8 Februari 1967. Ia menyeselesaikan studinya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 1992. Aktif berpameran baik tunggal maupun pameran bersama. Pameran Tunggal diantaranya Pameran Lukisan di Bentara Budaya Yogyakarta (1993), Pameran Lukisan ‘JalanSunyi’ di Bentara Budaya Jakarta (2021), Melody In Me Painting Exhibition by Melodia di Sunrise Art Gallery Jakarta (2018). Pameran bersama diantaranya Seni Agawe Santosa di Semarang Gallery, Semarang (2023), Pameran Seni Rupa UUK DIY 2023 “Hamemayu Bhumi Ngayogyakarta Hadiningrat” di Museum Sonobudoyo Yogyakarta (2023), Pesona Alkimia di Langgeng Art Foundation, Yogyakarta (2023)

Lahir di Sanur, Bali 10 Agustus 1975. Menyelesaikan pendidikannya di Institut Seni Indonesia Denpasar 2001. Ia merupakan pendiri Mother Art Space. Aktif berpameran bersama diantaranya Peradaban Amarna Warna Bali, Gala Rupa Balinesia Art Space, Kuta, Bali (2022), New Hope, Galeri Nasional Jakarta (2023), #2 Matrajiva, Gedung Sarinah, Jakarta (2023). Pameran tunggal diantaranya Enigma at Gaya Fushion, Ubud, Bali (2012), Hero Art and Fashion at Gaya Fusion, Ubud, Bali (2013), Beauty, Lestari Grill and Pasta, Seminyak, Kuta, Bali (2015).

Lahir di Nusa Penida Bali, 30 Desember 1972. Setelah menamatkan sekolah menengah pertama di Nusa Penida, ia melanjutkan pendidikannya Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). Kemudian pada tahun 1995 ia melanjutkan ke Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSI), sekarang Institut Kesenian Indonesia, ISI di Denpasar. Aktif berpameran baik pameran tunggal maupun bersama. Pameran tunggal diantaranya Kidung Tanah Pusaka. Hadiprana Gallery Jakarta (2023), Sound of The Mountain. Komaneka Gallery (2022). Samasisi at Orbital Dago art gallery and kafe. Bandung (2020). Pameran bersama diantranya Luar Ruang. Revoluta Art Space, Jakarta (2023), Garis Bertutur. Batu 8 Studio, Bali (2023). Yatra Art. Mola Gellery, Bandung (2022), YAA at Bale Banjar Sangkring, Jogja (2019).

Kelahiran Semarang, 27 Februari. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Arsitektur Universitas Pandanaran Semarang. 1997 mengisi kolom kartun di beberapa media. 2004-2018 pernah bekerja sebagai desain grafis dan illustrator di Harian Kompas. Aktif mengikuti kegiatan seni sampai sekarang. Pameran di Beberapa kota: Jakarta, Bandung, Semarang, Yogjakarta, Surabaya, Malang, Gresik, Bali, Manado. Mendapatkan beberapa penghargaan dari dalam dan luar Negeri, antara lain: Karya seleksi Pameran besar Seni Rupa #4, 2016, wakil propinsi DKI Jakarta. Selected of Collection, The 4 th Shanghai International Contemporary Art Exchange Exhibition And Workshop, 2019, China. Special prize Mellow Art Award, 2020, Japan. Finalis UOB Painting Of The Year 2021, Kategori professional.

Rahayu Retnaningrum lahir dan dibesarkan di Jakarta, lulus dari seni rupa, studio seni lukis, Institut Teknologi Bandung. Pada tahun 2022, Rahayu mendapat penghargaan bronze, kategori pendatang baru, kompetisi UOB Painting The Year. Rahayu aktif berpameran di galeri-galeri di Indonesia dan di tahun 2023 ia telah menggelar pameran tunggalnya yang bertajuk “Tension Attention” di Artsphere Gallery Jakarta.

Lahir di Bandung 1990. Menyelesaikanpendidikan di ITBFakultasSeniRupadanDesaintahun 2015. Aktifberpamerantunggalmaupungroup di berbagaikota di IndonesiadiantaranyaPamerantunggalnya, ‘Lucidity’ (2015) berlangsung di ProyekROH, Jakarta, sementara ‘(IN) MaterialTruth’ (2018) berlangsung di OrbitalDago, Bandungdan ‘TheObjectsareCloserThanTheyAppear’ (2023) di CG ArtspaceJakarta. Pameranbersamadiantaranya He hasparticipated in a number of groupexhibitions, including ‘FlowIntoNow: ArtSampoerna (2017), SampoernaStrategicSquare; ‘November On Paper’ (2018) BaleBanjarSangkring, Yogyakarta; ‘MANIFESTO 6.0: Multipolar (2018) NationalGallery, Jakarta; ‘CentralJawaBiennale #2’ (2018) KotaLama, Semarang; ‘Outlandish’ (2018), LawangwangiCreativeSpace; ‘BeyondMemories’ (2019), SoemardjaGallery, Bandung; ‘GapilanPainting’ (2019), SelasarSunaryoArtSpace, Bandung; ‘MANIFESTOVII : PANDEMI’ (2020), NationalGallery of Indonesia, Jakarta; ‘IndonesiaCalling 2020’ (2021), 16albermarle, Sydney, Australia; Nandursrawung #8’ (2021) YogyakartaCulturalPark; ‘WestJavaBiennale - Synthesis’ (2021) GalleryTheeHuis, Bandung; ‘MANIFESTOVIII: TRANSPOSITION’ (2021) GaleriNasionalJakarta

Menyelesaikan studinya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sampai sekarang masih aktif sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Desain Interstudi dan Binus Internasional. Pengajar pada Artist in residence di Pica Institut Perth, Australia. Pengajar pada Khasiwa Bunka Jepang. Pengajar pada Artist in residence di Como Antonnio Rati foundation, Italia. Founder Komunitas Rumah Galeri Cinta Damai Peduli terhadap Hewan. Manajemen dan Konsultan untuk Perup. Juri pada Lomba Lukis dan Poster Nasional. Sampai sekarang masih aktif sebagai Kurator pada beberapa pameran dan Juri pada Lomba Lukis dan Poster Nasional. Selama karirnya, beliau telah meraih beberapa penghargaan, antara lain sebagai finalis Philip Morris Art Awards pada tahun 2005 dan sebagai Mahasiswa Terbaik Seni Grafis IKJ dan Majalah Tempo pada tahun 1992 dan 1993. Selain itu, beliau juga mengikuti program artist in residence di Tokyo Geidai pada tahun 1997, di Como, Italia pada tahun 1997, dan di Curtin University, Perth, Australia pada tahun 1995.

The Barkomun merupakan pasangan seniman mural yang handal, teruji dengan karakter lukis yang skillful dengan pengalaman membuat mural sebagai komersial item dan idealisme penghantar pesan, mereka seniman yang mempunyai kepedulian terhadap isu-isu sosial dan peduli kepada sesama dan lingkungan, digarap dengan gayanya yang bebas, ekspresif, dan jenaka. Portfolio mereka tersebar di beberapa titik public space juga resto dan rumah rumah personil untuk memperindah ruang secara estetika Pameran buat The Barkomuns adalah sebuah misi untuk menjadi kebermanfaatan dengan talenta yang mereka punya untuk bisa dijadikan berkat untuk sesama. The Barkomun menyelenggarakan pameran Tunggal Bersama (Paul dan Ruben sebagai The Barkomuns) di bulan Januari 2023 di M Bloc Space dan pameran itu sangat hype karena melakukan kegiatan bersama dengan anak anak berkebutuhan khusus, umum juga anak anak penderita kanker.

Lahir di Bantul, 07 Mei 1976. menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta (2005). Pameran Tunggal diantaranya Pameran Tunggal Melihat Diri : Aku Siapa? Jogja Gallery, Yogyakarta (2023), Pameran Tunggal Objectus De-flect CG Art Space, Jakarta (2008), Pameran Tunggal “The Space in Between Asia Pacific Galerie, colonge, Germany (2008), Pameran Tunggal Second Phase : personality The Aryaseni Art Gallery Singapore (2005). Pameran bersama diantaranya Kita Berteman Sudah Lama”,Bentara Budaya Yogyakarta, Indonesia (2023) “Yogya Annual Art #8 INFIN“, Bale Banjar Sangkring, Yogyakarta, Indonesia (2023) Yogya Annual Art #7 Flow”, Bale Banjar Sangkring (2022).

Perupa, Teguh Ostenrik, menyelesaikan pendidikan S2 Seni Rupa dari Hochschule der Kuenste, Berlin (Barat), Jerman. Selama lebih dari 40 tahun berkarya, Teguh telah berpameran di dalam dan luar negeri seperti USA, Eropa (Prancis, Belanda,Jerman), Australia dan beberapa negara Asia. Karya – karyanya mencakup berbagai media : lukisan, patung, terracotta, karya instalasi, video art, koreografi tari, tata panggung, dan menjadi koleksi pribadi maupun institusi seperti Willem de Kooning Studio – USA, Gereja St.Mary of the Angels –Singapura, Jalan Salib di Bukit Doa Tomohon – Sulawesi Utara, Fukuoka Art Museum– Japan. Titik berat karya-karya Teguh adalah berdasarkan penghargaannya atas bumi pertiwi. Ia seringkali memakai material daur ulang ataupun warna-warna tanah.Pada Mei 2014, Teguh menginisiasi ARTificial Reef Park di Lombok, Indonesia, Pada tahun 2017, Teguh mempersembahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebuah karya instalasi menggunakan 4 segmen asli dari Tembok Berlin berukuran tinggi 3.6 meter yang dilengkapi dengan 13 figure manusia terbuat dari pelat besi. Gagasan yang baru terealisasi dalam 27 tahun ini ditujukan sebagai suatu karya naratif yang akan selalu mengingatkan kepada umat manusia agar tidak mengulang tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi. Sudah waktunya bangsa ini “Menembus Batas” segala perbedaan mendasar yang ada, menyatukan pikiran dan perbuatan demi membangun bangsa. Sejak 2021, Teguh juga mulai menjajaki media NFT dan telah menghasilkan beberapa seri pada beberapa platfom. Penghargaan yang pernah diterima : Pemegang Rekor Muri karya instalasi bawah air di lokasi terbanyak, Tokoh Seni Rupa 2009 dan 2014 dari Majalah Tempo, serta Top Ten Philip Morris Art Award 1997.

Lahir dan besar di Jakarta. Ia menggabungkan sains dan spiritualitas dalam karyanya. Aktif berpameran baik di dalam maupun luar negeri. Karya – karyanya terlah dipamerkan di Swiss, Berlin dan karya-karya terbarunya dipamerkan di Yogyakarta, Jakarta, Bandung dan Ubud, Bali. Dia saat ini tinggal dan bekerja dari studionya di Jakarta, Indonesia. Pameran Tunggalnya tahun 2019 di co Galleries Berlin, Germany. Pameran bersama diantaranya “MARWAH” The voice of 78 Indonesian women artist at the Mbloc Space, Jakarta (2023), Installation and art performance at “Hitam” exhibition at Grey Art Gallery, Bandung (2023), NIRMANA an Art Installation in the middle of a rice field with CAKRAVALA Gallery Ubud, Bali (2022)

Patiah berdomisili di Jakarta. Lulusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta dan telah melukis sejak tahun 2008. Selain melukis dan aktif menjadi tutor dalam berbagai lokakarya, Ia juga mengajar ekskul lukis di sebuah sekolah dasar di Jakarta. Aktif dalam berorganisasi; komunitas aktif yang telah diikuti ialah komunitas anak muda yang dibentuk oleh Bentara Budaya Jakarta yaitu Bentara Muda Jakarta sejak angkatan pertama tahun 2011. Pada angkatan ke 4 aku terpilih menjadi Ketua Bentara Muda di tahun 2019 hingga sekarang. Keaktifannya di Bentara Muda membuatnya menginisiasi program Gambar Bareng yang aktif mengadakan kegiatan kelas serta lokakarya seni rupa. Media lukis yang sering dipakai yaitu mix media dari cat akrilik, cat air, tinta dan pena marker. Karyanya berbentuk dekoratif-figuratif yang mengelaborasi sumber-sumber pengalaman menjadi konstruksi visual secara intuitif dan imajinatif dengan beragam nirbentuk serta pengisian warna yang memiliki kekhasan karakter personal. Ide kekaryaannya merupakan eksplorasi hubungan antara biografi dan subjektivitas memori pribadi. Sebab seni baginya sebagai media bercerita terhadap apapun yang dilihat, dengar dan rasakan. aktif mengikuti pameran diantaranya “Mimpi Seperti Mimpi”. Solo Exhibition . Parade Pameran Tunggal 51 Perupa. BOSEN. Taman Impian Jaya Ancol -Pasar Seni Ancol Blok C.74, Jakarta, 2021. Pameran bersama “Indonesian Dream”. Pameran Seni Rupa kolaborasi Astra dan Kompas Gramedia : Satu Indonesia dan Bentara Budaya. Menara Astra. Jakarta, 2023. “Tatap Rupa”. Pameran Alumni Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta, 2024. Talenta Gallery - Plaza Indonesia. Jakarta, 2023 - “Wondermind”. Group Art Exhibition. Belleveu Artspace. Cinere Jakarta, 2024.

Lahir di Jakarta, 9 Oktober 1956. Pendidikan terakhir Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta / LPKJ. Pameran tunggal di Bogor dan Jakarta tahun 1981, 1982, 1999 dan 2012. Pameran bersama/ kelompok selama 10 tahun terakhir sejak tahun 1997 – 2020 berlangsung 83 kali di Jakarta, Bogor, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang, Bali dan Bandar Lampung. Beberapa pameran yang pernah diikuti antara lain: Jakarta Art Movement di Galeri Nasional Jakarta (2001), EXIT Pameran 3D Alumni Studio Patung IKJ di TIM Jakarta (2010), pameran besar seni rupa Bogor di Gedung Kesenian Kemuning Gading Bogor (2010), Pameran pematung “Jakarta untuk Jakarta“ di Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta (2012), Pameran Karya Kaligrafi Islam di Galeri Cipta TIM (2012), Pameran Seni Patung dan Instalasi TRAX 13 di Galeri Cipta 2 TIM Jakarta (2013), TRAX 14 Pameran Seni Patung dan Instalasi di Galeri Cipta 2 TIM Jakarta, Pameran Seni Rupa “Menilik Ruang Publik“ di areal under pass Jalan Pajajaran dan ruang pameran Botani Square Bogor (2015), Pameran seni patung “Merayakan Waktu“ di Galeri Cipta 2 TIM Jakarta (2018), Jogja Street Sculpture (JSSP) out oor public space km 0 di Yogyakarta (2019), Pameran virtual “RELIGIUSITAS, SENI RUPA KONTEMPORER NUSANTARA“ (2020), Perupa Perempuan Bogor n’ Friends “While I Was Art Home” di Rancamaya Bogor (2021). Sculpture Exhibition Asosiasi Pematung Indonesia,Jakarta “Re-Generasi”di Gallery Semesta, Cinere Jakarta, 2023.