SATU RUANG INKUBASI BERNAMA LAB NFT
Mengembangkan Laboratorium NFT (Non-Fungible Token) adalah upaya Bentara Budaya untuk menjadi relevan dengan kehidupan kekinian. Melalui program ini, para seniman dan desainer diajak untuk memperdalam cara-cara baru berkarya seni dan menyajikannya dalam blockchain berjejaring global. Medan seni pun kian meluas, seiring tantangan baru yang bermunculan.
Gagasan membuat Lab NFT Bentara bermula dari diskusi kecil di Lantai 17 Menara Kompas, pertengahan tahun 2022. Saat itu, kami sedang mempersiapkan program untuk menyambut ulang tahun ke-40 Bentara. Kami berusaha untuk menawarkan sesuatu yang menunjukkan semangat beradaptasi dengan perubahan zaman. Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk membuat Laboratorium NFT.
Kenapa NFT? Karena Non-Fungible Token (token yang tak dapat dipertukarkan) merupakan salah satu bentuk seni visual yang menjadi fenomena terkini dalam kehidupan global. Token merupakan satu unit digital (crypto) yang diterbitkan dalam sistem penyimpanan data bernama blockchain. NFT ibarat sertifikat digital yang merepresentasikan suatu barang nyata yang otentik. Sertifikat ini serupa duplikasi karya seni yang dapat diedarkan atau diperjualbelikan secara resmi dengan “cryptocurrency” (mata uang digital).
Dengan sistem keamanan digital dalam teknologi ini, semua proses transaksi tercatat secara detail. Siapa yang menjual, siapa yang membeli, termasuk rangkaian pembelian jika pross itu bergulir dengan melibatkan banyak pihak. Setiap pembeli mendapatkan sertifikat atas karya yang dibelinya. Namun, karya seni yang otentik dapat disimpan oleh kreator.
Skema ini cukup menguntungkan seniman atau kreator yang menciptakan karya seni. Keuntungan lain, seniman memiliki hak karya cipta intelektual (copy right) atas gambar yang terkait dengan NFT. Setiap kali token dijual kembali, maka seniman memperoleh royalti. Sistem ini diatur dalam “smart contracts” (kontrak pintar) yang memastikan kepemilikan, penjualan, royalti, dan segala hal terkait dengan jual-beli.
Fenomena NFT telah memperluas medan panyajian, komunikasi, dan transaksi karya seni. Dengan begitu, seniman tak melulu mengandalkan proses berkarya dan menampilkannya di ruang-ruang konvensional, katakanlah seperti galeri, museum, atau art fair. Kini, tersedia ruang etalase karya seni dalam jaringan metaverse yang memiliki jaringan global.
Kemudian, kenapa bentuknya laboratorium? Laboratorium kami anggap cocok sebagai ruang untuk belajar, menguji coba, dan berkarya bersama. Di sini, kami ajak seniman, desainer, dan publik untuk memperdalam Web3, seluk beluk NFT, kontrak pintar (smart contract), membuat wallet, token, minting (proses pembuatan dan pencetakan NFT), memilih marketplace, serta berbagai isu terkait fenomena metaverse. Tak hanya belajar teori, peserta juga didorong untuk memproduksi karya NFT, berpameran, mengelola akun dan karya di market place serta memasarkannya di jaringan metaverse.
Semua proses itu dikemas dalam kelas-kelas yang digelar secara tatap muka atau dalam jaringan (online). Para peserta belajar dengan didampingi para profesional dari kalangan desainer, seniman, pakar teknologi, penggerak komunitas seni, dan praktisi pemasaran digital. Para peserta tak hanya menerima teori atau pengalaman, tapi juga diajak praktik secara langsung.
Program Lab NFT kami umumkan saat syukuran ulang tahun ke-40 Bentara Budaya, 26 September 2022. Dalam proses persiapan, kami mendapatkan sponsor dari Astra International dan support dari Kogi NFT, satu platform edukasi Kompas Gramedia. Dengan dukungan itu, kelas-kelas dapat digelar secara gratis tanpa dipungut biaya sama sekali. Program ini kami beri nama “Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra”.
Kelas perdana Lab NFT digelar, Sabtu, 28 Januari 2023. Kemudian, pada Jumat, 3 Februari 2023, program itu diluncurkan secara resmi memalui pameran berjudul “Meta Art: Merayakan Seni Digital,” 3-7 Februari 2023. Di situ, kami sajikan karya-karya seni digital pada layar, karya cetak, dan foto, yang berasal dari NFT Harian Kompas, Kogi.NFT, dan beberapa karya seniman dari pameran “Ilustrasiana” Bentara Budaya.
Kelas-kelas NFT kemudian berjalan sesuai jadwal. Peserta dibagi dalam dua angkatan, masing-masing beproses selama sekitar 2,5 bulan dengan 10-an kali pertemuan. Setelah melalui proses seleksi alam, 34 peserta bertahan sampai akhir. Mereka terdiri dari 11 orang dari angkatan pertama dan 23 orang dari angkatan kedua. Para peserta berasal dari berbagai kalangan, seperti pelukis, desainer, programer, mahasiswa, dan umum.
Pada pertengahan Juli 2023, kami kembali menggelar pameran dengan menampilkan karya-karya pasar peserta kelas Lab NFT. Mengambil tajuk “Re-identify”, pameran merupakan ajakan untuk mengidentifikasi ulang, siapa sejatinya diri kita di tengah perubahan zaman. Pameran digelar secara pararel di dua tempat sekaligus, yaitu di Bentara Budaya Jakarta (13-21 Juli 2023) dan di Galeri Menara Astra Jakarta ( 26-30 Juli 2023). 7
Apresiasi untuk semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan Laboratorium NFT selama Januari sampai Juli 2023. Secara khusus, terima kasih kepada Astra Internasional sebagai sponsor utama dan Kogi NFT Kompas Gramedia yang bekerja sama menyusun program. Penghargaan untuk para seniman yang berpameran, baik peserta kelas Lab NFT maupun para seniman undangan. Kami juga bersemangat bekerja sama dengan Blockchain Tezos yang membantu proses minting collection di objkt.com dan diunggah di marketplace akaSwap.com.
Terima kasih juga untuk sejumlah narasumber kelas-kelas tatap muka maupun online, yang telah berbagi ilmu dan pengalaman. Salut untuk seluruh tim Bentara Budaya serta Corporate Communication Kompas Gramedia yang menangani berbagai pekerjaan konseptual hingga teknis. Semoga program ini dapat terus dikembangkan dalam bentuk-bentuk baru selaras perkembangan zaman.
Palmerah, 13 Juli 2023
Ilham Khoiri GM Bentara Budaya & Communication Management, Corporate Communication, Kompas Gramedia