“Retrospeksi”: Ritual Pandang Balik Bentara Budaya Bali
Pameran “Refleksi Bambu: Problematika Manusia dan Alam” yang dibuka 4 November 2009 silam mengawali hadirnya Bentara Budaya Bali, sebuah lembaga kebudayaan yang menjadi ekstensa dari Kompas Gramedia di Pulau Dewata. Pameran tersebut merefleksikan bagaimana memaknai kehadiran sebuah ruang publik di kota budaya yang kreatif, berikut perannya dalam menggerakkan dinamika kesenian dan kebudayaan di Bali.
Selama 11 tahun dari 2009-2020, Bentara Budaya Bali sebagai sebuah ruang publik telah menjalankan misi utamanya memanggungkan seni tradisi dan juga ekspresi-ekspresi seni modern kontemporer. Kiprahnya tidak hanya terbatas di lingkup nasional, tetapi juga internasional dengan melibatkan para perupa serta lembaga-lembaga manca negara.
Dalam kurun waktu itu pula, Bentara Budaya Bali memberikan apresiasi serta penghormatan terhadap para seniman maestro. Dalam waktu bersamaan, proses diskursus kebudayaan secara rutin dijalankan melalui rangkaian kegiatan seperti, Pameran Seni Rupa, Dialog Sastra, Pustaka Bentara, Sinema Bentara, Akademika Bentara, Bali Tempo Doeloe, Timbang Pandang, Kelas Kreatif Bentara, Langgam Keroncong Bentara, A Tribute to Maestro, Bentara Muda Goes to Campus, Komponis Kini (New Music for Gamelan), hingga berbagai Pertunjukan Tari, Musik, dan Teater.
Beberapa momen kegiatan Bentara Budaya Bali yang sempat didokumentasikan, antara lain Pameran “Refleksi Bambu: Problematika Manusia dan Alam” pada 2009, Pameran Sanggar Dewata Indonesia pada 2010, Pameran Putu Sutawijaya “Gesticulation” pada 28 Desember 2010 - 11 Januari 2011, Pameran Mandala Dewa Nyoman Batuan pada 2010, Pameran Pararupa Sukawati Gaze of Ritual pada 2012, Tribute to Maestro Blangsinga 75 Tahun Berkarya pada 2013, Konser Internasional Musik Gamelan Baru pada 2013, Talkshow dan Workshop Citizen Journalism SERANGKAIAN ACFFEST pada 2014, Sandyakala Sastra #45 Renungan Kebudayaan Budi Darma pada 2015, Kolaborasi Seni Multimedia “KALA RAU ING KALANGAN” pada 2016, New Music For Gamelan Gde Yudane Journey Bersama Wrdhi Cwaram pada 2017, Pameran Seni Lukis Kaca Rumah Kaca Nagasepaha dan Batu Belah pada 2017, Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang – Indonesia pada 2018, Pameran Kelompok Perupa Batuan “Ibu Rupa Batuan” pada 2019, dan PAMERAN “JAPANESE DESIGN TODAY 100 – RENEWAL VERSION “ pada 2020.
Setelah satu dekade berkarya, pada 2019, Bentara Budaya mendapatkan penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali. Penghargaan ini diberikan kepada lembaga yang telah mengabdi pada kerja-kerja kreatif serta turut memajukan komunitas seni, baik tradisi maupun modern.
Memasuki tahun 2020, eksistensi Bentara Budaya Bali sebagai ruang publik secara fisik berhenti. Meski demikian, kiprahnya dalam menggerakkan dinamika kesenian dan kebudayaan di Bali tetap terus menggurita, dengan mengoptimalkan jaringan-jaringan kebudayaan yang ada.
Perjalanan kebudayaan Bentara Budaya Bali sejak 2009 hingga sekarang menjadi modal refleksi penting untuk mempelajari kembali dinamika-dinamika seni budaya di Bali. Karena itulah, Bentara Budaya Bali menggelar pameran bertajuk “Retrospeksi” yang berarti kenangan kembali atau pandang balik pengalaman selama beberapa tahun terakhir.
Pameran ini menghadirkan foto-foto terpilih dari berbagai peristiwa seni budaya yang pernah diselenggarakan di Bentara Budaya Bali pada kurun waktu 2009-2020. Harapannya, proses pandang balik ini bisa menjadi ritual untuk mengevaluasi diri dan semakin teguh melangkah di hari-hari mendatang.
Wawan Abk
Kurator Bentara Budaya