Pameran Seni Rupa “Nada Merupa” di Bentara Budaya Jakarta
Bentara Budaya Jakarta dengan bangga mempersembahkan "Nada Merupa", sebuah pameran seni yang menghadirkan harmoni antara dua ranah ekspresi kreatif: dunia nada dan rupa pada (18/9). Pameran ini menampilkan karya-karya seni rupa dari 17 seniman yang dikenal publik sebagai musisi, penyanyi, hingga komponis, namun juga aktif berkarya dalam seni visual.
Kurator Frans Sartono menyatakan, “Nada Merupa merujuk pada perjumpaan dua dunia: jagat auditif dan jagat visual. Dalam pameran ini, kita menyaksikan bagaimana nada dapat menjelma rupa, dan bagaimana rupa dapat menyuarakan nada.”
Di antara para seniman yang berpartisipasi, terdapat nama-nama besar seperti Sam Bimbo (Samsuddin Hardjakusumah), Guruh Soekarnoputra, Susilo Bambang Yudhoyono, Sudjiwo Tejo, Jimi Multhazam, Arian Arifin, Jason Ranti, Heydi Ibrahim, Egi Fedly, dan para musisi lainnya lintas genre yang mempersembahkan karya visual mereka.
Pameran ini juga menghadirkan Karya almarhum Donny Suhendra (gitaris Krakatau), berupa lukisan Borobudur yang diwariskan kepada Dewa Budjana, koleksi gitar Dewa Budjana, yang tubuhnya menjadi kanvas para maestro seni rupa Indonesia, seperti alm. Jeihan, alm. Nyoman Gunarsa, alm. Astari Rasjid, alm. Srihadi Soedarsono, dan Putu Sutawijaya serta sebuah piano milik Purwatjaraka, yang dilukis oleh John Martono dan dikirim langsung dari Bandung.
Pameran ini menjadi ruang temu antara ritme dan warna, suara dan garis, getaran dan imaji. Sebuah perayaan lintas disiplin yang mengajak publik melihat bagaimana seniman-seniman ini mengekspresikan jiwa mereka di luar panggung musik.
Bentara Budaya Jakarta mengundang masyarakat luas untuk hadir dan menikmati pengalaman unik ini, di mana dunia nada dan rupa saling menjelma satu sama lain. Pameran berlangsung hingga 28 September 2025.
Sumber: https://www.kompasgramedia.com/read/329/pameran-seni-rupa-nada-merupa-di-bentara-budaya-jakarta