YOGYA, KRJOGJA.com– Sebanyak 144 karya yang direkam sejak awal Pandemi Covid-19 hingga saat ini digelar Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta pada pameran bertajuk ‘Pageblug’ di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto, mulai Senin (6/12/2021) petang.
Pameran diikuti 24 pewarta foto yang bekerja media lokal, nasional, hingga internasional, baik berupa foto lepas (single photo) maupun foto cerita (story photo). Menyertai pameran, juga dilakukan Workshop Story Photo dan Bincang Multimedia yang dibuka untuk umum.
Ketua Pameran ‘Pageblug’ Rahman mengatakan, pameran yang dibuka hingga 18 Desember ini dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa pewarta foto merupakan salah satu garda terdepan di saat Pandemi Covid-19.
“Ini sudah menjadi tugas kami sebagai pewarta foto untuk meliput serta mendokumentasikan Pageblug yang terjadi hingga saat ini. Ya, walaupun kami tahu risikonya,” ujar Rahman di BBY, Minggu (5/12/21).
Rahman menyebutkan, Pandemi Covid-19 membuat seluruh lini kehidupan terdampak, mulai dari banyaknya korban jiwa, perekonomian, hingga membuat masyarakat harus berubah ke tatanan kehidupan baru.
Selama pembuatan karya foto, banyak kendala yang dialami pewarta foto di lapangan namun tidak menyurutkan semangat untuk dapat meng-capture momen bersejarah ini. Kendala yang dialami misalnya tidak mendapat izin meliput suatu kegiatan hingga kucing-kucingan saat di lapangan. Tapi itu justru menjadi cerita unik yang hasilnya bisa dilihat pada pameran.
Rahman menambahkan, selama peliputan Pageblug, pewarta melakukannya dengan sangat hati-hati dan sesuai prosedur yang diterapkan pada masa genting ini.
“Kami mengerti risiko yang akan dialami saat peliputan namun kami juga dibekali pengetahuan terkait prosedur peliputan. Memang, ada beberapa teman yang pernah terkena, tapi kami bersyukur semua telah pulih dan bisa berkumpul dengan keluarga kembali,” tambahnya.
Ketua PFI Yogyakarta Oka Hamid mengatakan, pameran ini mengingatkan bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta, telah mengalami Pandemi yang merenggut ribuan nyawa bahkan membuat masyarakat menderita.
“Ini bentuk tanggung jawab kami, menyampaikan apa adanya peristiwa tanpa adanya rekayasa. Pameran ini juga dapat menjadi bagian dari kontrol kepada Pemerintah,” jelasnya.
Pameran juga didedikasikan kepada seluruh tenaga kesehatan, Satgas Covid-19, Tim Reaksi Cepat BPBD DIY, dan masyarakat yang telah berjibaku bersama melawan pandemi Covid-19.
“Semoga Pageblug ini cepat usai. Jangan sampai ada korban lagi, kejadian oksigen habis, rumah sakit penuh, dan tenaga kesehatan yang kewalahan. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita,” pungkasnya. (Ewp)