Yogyakarta - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta menggelar pameran foto bertajuk 'Pageblug'. Pameran tersebut menampilkan ratusan karya yang merekam peristiwa mulai dari awal pandemi COVID-19 hingga saat ini di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui jepretan kamera.
Ketua Pameran 'Pageblug', Rahman, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 membuat seluruh lini kehidupan terdampak. Oleh sebab itu, pihaknya ingin menunjukkan peristiwa COVID-19 di DIY dari awal pandemi hingga sekarang lewat pameran foto jurnalistik dengan tema 'Pageblug'.
"Tujuan diselenggarakan pameran ini agar masyarakat mengetahui bahwa pewarta foto merupakan salah satu garda terdepan di saat pandemi," kata Rahman di sela-sela pameran, Senin (6/12/2021).
Pameran kali ini, PFI Yogyakarta menampilkan karya dari sekitar 24 pewarta foto yang bekerja untuk kantor media lokal, nasional dan internasional. Sebanyak 144 karya yang disuguhkan terdiri dari foto lepas (single photo) dan foto cerita (story photo), dalam format foto berwarna dan hitam putih.
"Dan ini sudah menjadi tugas kami sebagai pewarta foto untuk meliput serta mendokumentasikan pageblug yang terjadi hingga saat ini. Ya, walau pun kami tahu risikonya," ujarnya.
Rahman melanjutkan, selama pembuatan karya foto, banyak kendala yang dialami oleh para pewarta foto di lapangan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat untuk dapat mengabadikan momen bersejarah ini lewat jepretan kamera.
"Teman-teman banyak mengalami kendala, mulai dari tidak mendapat izin meliput hingga kucing-kucingan saat di lapangan. Ya, itu malah jadi cerita unik bagi kami dan hasilnya bisa dilihat pada pameran ini," ucapnya.
Lebih lanjut, selama peliputan, para pewarta melakukannya dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan prosedur peliputan yang diterapkan pada masa pandemi ini. Bahkan, tak sedikit rekan-rekannya yang berujung terpapar COVID-19.
"Ada beberapa teman-teman yang pernah terkena, tapi kami bersyukur semua telah pulih dan bisa berkumpul dengan keluarga kembali," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PFI Yogyakarta Oka Hamied menambahkan, pameran ini mengingatkan bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta, telah mengalami pandemi yang merenggut korban. Namun dia berharap dengan pameran ini menjadi pelecut semangat masyarakat menghadapi kehidupan.
"Ke depan kita tidak akan menjadi nglokro (patah semangat) tapi lebih semangat lagi menghadapi rutinitas kehidupan pada masa tatanan baru ini," kata Oka.
"Ini bentuk tanggung jawab kami, menyampaikan apa adanya peristiwa tanpa adanya rekayasa. Pameran ini juga dapat menjadi bagian dari kontrol kepada pemerintah," lanjut Oka.
Terlepas dari hal tersebut, Oka berharap pandemi segera berlalu agar bangsa ini dapat menjalani kehidupan seperti sediakala. Seperti tanpa adanya pembatasan maupun pengetatan di segala kegiatan masyarakat.
"Semoga pageblug ini cepat usai. Jangan sampai ada korban lagi, kejadian oksigen habis, rumah sakit penuh dan tenaga kesehatan (nakes) yang kewalahan. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita," ucapnya.
Pameran 'Pageblug' juga didedikasikan kepada seluruh tenaga kesehatan, Satgas COVID-19 di Kabupaten/Kota, Tim Reaksi Cepat BPBD DIY dan masyarakat yang telah berjibaku bersama melawan pandemi COVID-19.
Selama pameran akan ada juga sejumlah kegiatan seperti Workshop Story Photo dan Bincang Multimedia. Pameran akan berlangsung mulai 6-18 Desember 2021 di Galeri Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Pameran akan dibuka setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 19.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.