Acara ini terdiri atas dua agenda yakni Konser dan Masterclass yang digelar pada Minggu, 21 April 2024 di Amabile Music Studio, Jalan Moh. Yamin Denpasar Bali.
Pada kesempatan ini tampil dua musisi asal Indonesia dan Yunani.
Duet ini dilakukan pianis Indonesia Ary Sutedja dengan penyanyi bass asal Yunani Christophoros Stamboglis.
Pada acara ini, Bentara Budaya Bali bekerja sama sebagai Media Partner dengan Yayasan JakArt dalam penyelenggaraan acara ini.
Program Konser Jembatan Kebudayaan ini bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan sekaligus membangun ikatan persaudaraan yang kuat antara Indonesia dan Yunani.
Pada kesempatan ini, dua musisi ini berduet menampilkan sebanyak 10 lagu karya 7 komponis dari 4 negara.
Dua lagu tersebut di antaranya merupakan karya komponis Indonesia yakni Wanita karya Ismail Mazuki dan Setitik Embun karya M. Embut.
Penampilan mereka pun memukau para penonton. Ary Sutedja menuturkan, 10 lagu ini mengungkapkan berbagai perasaan manusia.
Mulai dari perasaan sedih, galau, kecewa, duka cita, hingga diabaikan.
Selain itu, lagu tersebut juga berasal dari kompisisi yang hidup di tiga abad yakni abad 19, 20 dan 21.
"Untuk membawakan ini, kami hanya latihan dua hari, Jumat dan Sabtu dan Minggu langsung tampil," katanya.
Ia juga menyebut jika Yunani dan Indonesia sama-sama negara kepulauan dan bahkan kata Indonesia berasal dari bahasa Yunani.
Untuk diketahui, Christophoros Stamboglis sudah sering tampil di Gedung Opera terbesar di dunia seperti New York Metropolitan Opera, London Royal Opera Covent Garden, Real Madrid Theater, Grand Théâtre de Genève, Glyndebourne Festival, Bayerische Staatsoper dan masih banyak lagi.
Dalam karakter dan teknik bermusiknya, banyak pengaruh penting yang dimainkan oleh penerima "Beasiswa Maria Callas” ini, seperti menBeliaung Chr. Lambrakis dan Kostas Paskalis dan terakhir penyanyi bass hebat Yunani, D. Kavrakos yang belajar bersamanya hingga hari ini.
Dirinya berulang kali bernyanyi dengan Orkestra Negara Athena dan Orkestra Simfoni Radio Yunani, serta Orkestra Negara Thessaloniki.
Sedangkan Ary Sutedja lulus predikat summa cum laude dari Towson University di Baltimore, Maryland pada tahun 1992 di mana ia belajar dengan Reynaldo Reyes.
Ia menerima beberapa penghargaan termasuk penghargaan “Outstanding Achievement in Music”.
Selain itu, Ary memenangkan beasiswa Peggy dan Yale Gordon Foundation serta kompetisi Talent Award.
Ia kemudian mengambil studi Pascasarjana di Konservatorium St. Petersburg di Rusia di bawah bimbingan Sofia Vakman, Sergey Uryvaev, dan Valery Visnevsky.
Pada tahun 1994 ia mendirikan Nuansa Klasik bersama Soun Youn Yoon (Oboist/Korea) dan Sharon Eng (Viola/USA).
Ia juga mendirikan JakArt, sebuah Festival Seni, Budaya, dan Pendidikan Internasional. (*)