AD Pirous adalah lokomotif lukisan kaligrafi modern di Indonesia. Dia terampil mengolah seni kaligrafi Arab menjadi ekspresi seni lukis modern yang indah sekaligus sarat pesan keislaman. Perupa kelahiran 11 Maret 1932 ini belum lama dikaruniai usia 91 tahun. Selama itu pula dirinya menempa hidup dalam sekian kelindan zaman: mulanya jadi prajurit semasa era perjuangan revolusi di Aceh, melanjutkan studi seni rupa di ITB pada era pasca kemerdekaan, serta bekesempatan memperdalam ilmu di School of Art and Design, Rochester Institute of Technology, New York. Justru di negeri barat itulah, tanpa sengaja dirinya menemukan esensi ketimurannya yang kelak tertuang dalam karya-karya lukisnya, persisnya setelah ia melihat koleksi Seni Islam Timur Tengah di New York Metropolitan Museum sekitar tahun 1970. "Kaligrafi ialah sosok baru dalam karya saya," ujar AD Pirous yang segera setelah kepulangannya ke Indonesia menggelar pameran lukisan kaligrafi pada tahun 1972, suatu momentum yang memberi warna baru pada dunia seni rupa kita. Inilah episode podcast Bentara Budaya bersama Maestro AD Pirous. Simak selengkapnya di youtube Bentara Budaya.