Masa muda Butet Kartaredjasa ternyata penuh lika-liku. Berbekal perpustakaan sang Ayah, Bagong Kussudiardjo, dia tenggelam dalam arsip-arsip tulisan, majalah, dan buku yang kelak mengubah cara pandangnya tentang seni dan hidup. Dia juga bersentuhan dengan lingkaran pergaulan ayahnya dan dengan lincah ikut diskusi-diskusi budaya, pentas teater, dan bertemu para empu seni di Jogja. Semuanya dia alami bahkan sejak kelas 6 SD. Bayangkan!! Itu juga yang ternyata bikin Butet menemukan pengalaman berkesenian yang kaya, apalagi dalam suasana berkesenian Jogja era 1970-1980an yang gayeng guyub itu. Butet tumbuh jadi seniman yang 'serba-bisa'. Tapi, di sebalik 'hubungan intelektual' dengan Bagong Kussudiardjo sang Maestro Tari, Butet ternyata punya cerita soal tegangnya hubungan antara Bapak-Anak ini. "Saya sempat berseberangan dengan Ayah karena pilihan-pilihan yang saya buat," ujarnya. Lho, lho? Kok bisa? Simak selengkapnya dalam Podcast Bentara Budaya edisi Butet Kartaredjasa, part 1...