BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!

Kembali ke Video

Toni Harsono tidak pernah berpikir untuk menekuni kesenian, Toni yang menghabiskan masa muda di Malang kemudian menjadi seorang pengusaha dengan membuka toko di Pare, Kediri. Namun Toni tetap tinggal di Gudo, Jombang, di tempat ini leluhurnya yang datang langsung dari Tiongkok membangun hidup baru yang lebih baik. Di Gudo leluhur Toni dikenal sebagai seniman Wayang Potehi, dari kakek kemudian ayah Toni Harsono menjadi dalang Wayang Potehi yang dibawa dari Tiongkok. Pada periode ayahnya itulah Wayang Potehi tidak diperkenankan main di depan umum. Periode ini berlangsung antara tahun 1966 – 1998. Setelah reformasi 1998 Wayang Potehi kembali bisa tampil di khalayak umum. Kebebasan inilah yang kemudian membuat Toni memiliki kepedulian pada Wayang Potehi yang terbengkalai di Kelenteng Gudo, dan menghadirkannya kembali Potehi dengan segala perubahannya pada masyarakat. Wayang Potehi akhirnya berumah di Gudo, dan sering tampil keliling di berbagai kota di Jawa, terutama menjelang Imlek.