Merayakan 39 th Bentara Budaya hadir buku yang mengangkat kisah tiga tokoh yaitu Sitras Anjilin, Rudolf Puspa, dan Luh Menek. Dengan berbagai pertimbangan dan situasi hidup yang tentu masing – masing berbeda memilih untuk berada di Jalan Kesenian. Pilihan ini tentu dengan sadar mereka lakukan dengan segala resiko yang dihadapi. Sitras yang hidup di lereng Merapi, Rudolf Puspa yang tinggal di Jakarta memilih untuk berkeliling Indonesia dengan mementaskan teater, sementara Luh Menek sadar akan Tari Tradisi Bali yang berhadapan dengan perubahan jaman. Pilihan – pilihan ini menjadi jalan panjang buat mereka, waktu membuktikan ketekunan mereka pada pilihan itu. Garis merah tiga orang yang hadir dalam buku Jiwa – Jiwa Yang Mencipta adalah wajah kesenian kita yang selama ini penuh dengan warna yang serba instant, serba kekinian, penuh gimmick dan harus populer menjadi wajah yang berbeda, wajah yang penuh dengan kedalaman, penghayatan dan mengakar. Program ini merupakan kolaborasi dengan Kompas dan Penerbit Buku Kompas.