PAMERAN SENI TAFSIR “JANGKA”
Ramalan Wirayat | Forecast Nujum | Tarot
Pembukaan pameran: Senin, 15 September 2025, pukul 19.00 WIB
Pameran berlangsung: 16–22 September 2025, pukul 10.00–21.00 WIB
Tempat: Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto No. 2, Kotabaru
Bentara Budaya senantiasa menghadirkan beragam kegiatan seni, pameran, diskusi, pertunjukan, dan literasi untuk memperkaya wacana budaya bangsa.
Pameran ini menghadirkan karya-karya yang mengolah tradisi tafsir, ramalan, dan simbol magis ke dalam medium seni rupa kontemporer. Menafsirkan kata Jangka sebagai ramalan, wirayat, nujum, atau tanda-tanda masa depan yang hidup dalam tradisi dan kebudayaan masyarakat. Para kontributor pameran antara lain: Athonk Sapto Raharjo, Bambang Toko, Budi Ubrux, Deidra Mesayu, Hadi Wiratmo Kliwon, Hermanu, Noel (Pak Well), Sindhunata, Subandi Giyanto, dan Subiyanto.
Tafsir atas Ramalan, Harapan, dan Tanda Zaman
Kurator sekaligus perupa Hermanu dalam pengantar kuratorialnya menjelaskan, ramalan bukan semata prediksi, melainkan cermin harapan, doa, bahkan kegelisahan manusia. Sejarah Nusantara menyimpan kisah besar tentang ramalan: mulai dari Ramalan Jayabaya, kisah para Wali, hingga pranata mangsa yang digunakan petani membaca musim. Dalam tradisi lain, dikenal pula tarot, Ciam Si, atau astrologi yang berkelindan dengan mitos, religi, maupun ilmu pengetahuan.
Seni sebagai Tafsir Baru atas Ramalan
Melalui pameran ini, para seniman mencoba menafsirkan kembali dunia ramalan ke dalam bahasa rupa. Karya-karya yang ditampilkan merefleksikan bagaimana manusia menakar masa depan: ada yang menanggapi dengan satire, ada yang dengan religiusitas, ada pula yang dengan humor. Semua menghadirkan “Jangka” sebagai tafsir kontemporer yang tetap bersumber dari akar tradisi.
Dengan demikian, JANGKA bukan sekadar pameran seni rupa, tetapi juga ruang dialog antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ia mengingatkan kita bahwa manusia selalu butuh cerita dan simbol untuk menjaga harapan. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, ramalan justru menjadi medium untuk merawat optimisme.