MI-RENG:
New Music for Gamelan
2-6 Agustus 2025
Tempat: Gedung Unit 1 KG Ketewel, Gianyar, Bali
Musik Gamelan, warisan leluhur kita, memang sudah menjadi milik dunia. Di banyak negara di segenap belahan benua, baik atas inisiatif pribadi maupun institusi, telah berdiri kelompok-kelompok pencinta musik ini. Apresiasi tersebut sejalan juga dengan terselenggaranya aneka festival internasional di kota-kota pusat seni mancanegara. Aneka kolaborasi digagas dan diwujudkan guna mengembangkan kemungkinan penciptaan baru berdasarkan alat musik tradisi nusantara ini, melibatkan komposer-komposer mumpuni dari berbagai latar musik, baik tradisi maupun modern. Kemudian lahirlah apa yang disebut sebagai Musik Gamelan Baru (New Music for Gamelan), ragam karya modern dan kontemporer yang menyajikan capaian karya bersemangat kekinian.
New Music for Gamelan adalah sebentuk penciptaan gending baru dari perangkat gamelan (warisan terdahulu) yang disikapi secara baru pula. Kebaruan itu tecermin semisal adanya pengolahan instrumentasi, pelarasan, orkestrasi, warna suara dan sebagainya. Semangat kebaruan itu pula terwakili oleh capaian teknik permainan berikut struktur dan sistem kerja antar instrumentasi. Kebaruan fisik dan non fisik tersebut melahirkan sebentuk kebaruan sudut pandang, terutama adanya tata racik gending baru yang pada giliran berikutnya menciptakan pengetahuan dan perbendaharaan teknis racik baru.
New Music for Gamelan mengusung visi sebagai upaya re-formasi, memberi format dan pemaknaan baru (re-interpretasi) terhadap gending-gending yang tergolong klasik atau yang sudah ada, sekaligus melakukan penciptaan (re-kreatif) yang (sama sekali) baru. Yang dikedepankan bukan semata konservasi, namun terutama adalah eksplorasi mendalam terhadap ragam komposisi musikal ini; sebuah penciptaan baru melampaui kebakuan.
Mi-Reng: New Music for Gamelan merupakan program yang menghadirkan eksplorasi musikal inovatif berbasis gamelan, berpijak pada semangat mendengar (Mi-Reng) secara mendalam. Dalam bahasa Bali dan Jawa, Mi-Reng bermakna "mendengar". Pada konteks peristiwa cipta yang strategis ini, dipresentasikan dalam satu intensitas mendalam sebagai bagian dari lelaku penghayatan penciptaan.
Melalui rangkaian program Mi-Reng, warisan tradisi beserta nilai filosofinya, disikapi para kreator terpilih secara kritis dan kreatif (paradigma baru). Ini sekaligus adalah upaya menghadirkan capaian seni dengan estetika-stilistika-tematika yang mengedepankan Kekinian dan Kebaruan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mireng Festival, bersama kurator Wayan Gde Yudane dan Warih Wisatsana.
Rangkaian Program Mi-Reng: New Music for Gamelan
1. Masterclass (Loka Cipta) : April 2025
Sebentuk lokakarya tematik terarah yang berfokus menggali tradisi dengan menautkan paradigma yang ada dulu dan kini, menjadi sesuatu yang beyond hari ini atau mewarnai dinamika sekarang dan mendatang. Presentasi cipta dimungkinkan dengan melakukan kreasi alih media dan kolaborasi lintas bidang guna melahirkan karya-karya kolaborasi yang berangkat dari pemaknaan Bunyi (Suara), Tari (Paraga), Puisi (Kata), dan Visual Art (Rupa). Masterclass selama 5 hari ini telah diikuti oleh 100 orang peserta dengan coverage publikasi mencapai 68 pemberitaan.
2. Sarasehan (Loka Wacana) : 9-10 Mei 2025
Dimaksudkan sebagai wadah literasi dan diskursus mendalam seputar New Music for Gamelan. Berangkat dari pemikiran tentang perlunya ruang dialog reflektif, di mana tradisi dan inovasi bertemu dalam kreasi: bagaimana gamelan, sebagai warisan budaya yang kaya, dapat diolah dengan pendekatan baru tanpa kehilangan yang esensi, dan bagaimana kebaruan rekah tumbuh berdampingan dengan kearifan akar budaya setempat. Sarasehan ini telah diikuti 200 orang peserta dengan jangkauan publikasi mencapai 13 pemberitaan.
3. Festival Mi-Reng: 2-6 Agustus 2025
Menghadirkan pertunjukan yang secara inovatif mengeksplorasi musikalitas berbasis gamelan, berpijak pada semangat mendengar (Mi-Reng) secara mendalam. Dalam bahasa Bali dan Jawa, Mi-Reng bermakna “mendengar”. Pada konteks peristiwa cipta yang strategis ini, dipresentasikan dalam satu intensitas mendalam sebagai bagian dari lelaku penghayatan penciptaan.