Sastra Bentara
KATA, CINTA, DAN KOTA
Diskusi dan Peluncuran Buku Puisi Noorca M. Massardi
Sabtu, 31 Mei 2025 | Pukul 17.00 WITA | Gedung Unit 1, KG Ketewel
Pembicara:
Noorca M. Massardi (Penyair, Novelis)
Warih Wisatsana (Penyair, Kurator)
Sastra Bentara kali ini mengetengahkan diskusi dan peluncuran buku kumpulan puisi terkini karya Noorca M. Massardi, bertajuk “71 Kata, Cinta, Kota” (Firaz Media, 2025). Menghimpun 71 puisi—memaknai usianya—buku ini merekam jejak perjalanan dan keberagaman bahasa dan tradisi yang dijumpai Noorca dalam pelbagai kunjungan kerja sebagai anggota Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia.
Selama kunjungan sosialisasi dan literasi bersama LSF, Noorca kerap menyempatkan diri singgah di ruang-ruang yang dianggap ikonik—seringkali bertemu komunitas, seniman, dan para pelaku kebudayaan setempat. Dari interaksi dan pengamatan tersebut, lahirlah bait-bait puitik yang bukan hanya menjadi dokumentasi perjalanan, tetapi juga menjadi cermin cinta atas keberagaman dan keindahan bumi pertiwi. Dengan demikian, cinta yang hendak diungkap sang penyair dalam buku ini bukan semata relasi dua insan, tetapi kecintaan mendalam yang menjelma dari kekaguman terhadap kekayaan alam, budaya, adat istiadat, tradisi, dan bahasa di berbagai belahan nusantara.
Diskusi akan menghadirkan narasumber penulis buku Noorca M. Massardi dan pengulas Warih Wisatsana. Bukan hanya membincangkan dan mengupas makna cinta, puisi, dan perjalanan batin sang penyair, dialog juga akan dirangkai pembacaan puisi pilihan dari buku tersebut. Kehadiran buku ini sekaligus menjadi persembahan kreatif sang penyair melalui 71 latar kota, tempat, dan ikonik Nusantara, disandingkan pula dengan 71 sketsa digital karya seni Rayni N. Massardi.
Profil Pembicara:
Noorca Marendra Massardi, lahir di Subang, Jawa Barat, 28 Februari 1954, adalah penyair, novelis, dramaturg, dan pewarta senior Indonesia. Karya sastranya telah dimuat sejak usia 16 tahun, mencakup lakon sandiwara seperti Bhagawad Gita (1972) hingga puisi terkini 71 Kata Cinta Kota (2025). Ia dikenal lewat novel-novel seperti Sekuntum Duri (1978), d.I.a. Cinta dan Presiden (2008), dan SIMVLACRVM (2016, bersama Cassandra Massardi), serta biografi LUHUT (2022) dan Begawanship (2008). Kumpulan Puisi: Mata Pelajaran - Syair Kebangkitan (dengan Yudhistira ANM Massardi - 1994), Hai Aku Sent To You (2017), Hai Aku (2017), Ketika 66 (2020), Pantai Pesisir (2021), 69 Cinta untuk Rayni (2023), Dari Paris untuk Cinta (2024), Bali Lelungan (2024) dan 71 kata cinta kota (2025).
Lulusan École Supérieure de Journalisme (ESJ), Paris (1981), Noorca pernah menjadi koresponden Tempo di Paris, mewawancarai tokoh-tokoh dunia seperti Pemimpin Iran Ayatullah Khomeiny, Abolhassan Banisadr, Massoud Radjavi, Pangeran Norodom Sihanouk, Madame Simone Veil, Michel Rocard, Maurice Duverger, dan Regis Debray. Ia juga pernah menjabat Pemimpin Redaksi di berbagai media seperti Jakarta-Jakarta, Forum Keadilan, dan telset. Sempat menjadi Ketua Komite Teater & Dewan Kesenian Jakarta (1990–1993), pembawa acara Cinema-Cinema di RCTI, dan pengurus organisasi perfilman nasional. Sejak 2020, Noorca menjadi Anggota Lembaga Sensor Film (LSF) RI, dan pada 2024 diangkat sebagai Wakil Ketua LSF RI mewakili unsur masyarakat.
Warih Wisatsana, adalah penyair, esais, editor, dan kurator seni yang telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Taraju Award, Borobudur Award, Bung Hatta Award, Kelautan Award, SIH Award, Bali Jani Nugraha (2020), Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha (2022), dan World Peace Artist Award (2023). Ia menjadi kurator seni di tingkat nasional dan internasional, di antaranya Bali International Literary Symposium (2019), Festival Seni Bali Jani (2021–2024), serta Pameran Internasional Bali Bhuwana Rupa bersama Dr. Setiawan Sabana, Seno Djoko Suyono, Wicaksono Adi, Dr. Jean Couteau; Bali Megarupa bersama Jang Shin Jeung (Korea Selatan), dan Pameran Fotografi Internasional Bali Bhuwana Rupa, bersama Jeon Dongsu (Korea Selatan). Ia pernah berkolaborasi dengan perupa Made Wianta, Nyoman Erawan, koreografer Nyoman Sura, Miroto, serta menyutradarai Odipus Sang Raja bersama Nyoman Cerita dan Nyoman Wenten. Pernah menjadi koordinator budaya Alliance Française Denpasar dan selama 11 tahun menjadi kurator Bentara Budaya Bali. Kini, ia redaktur di Katarupa.id dan halaman puisi harian Nusa Bali.