Pameran Seni
Sayap-Sayap “GARUDA”
Peserta Pameran:
Didi Sumarsidi, Gege Wibowo, Iwan Ganjar, Ronang Pratama, Subiyanto, Ong Hari Wahyu
Pembukaan Pameran: Selasa, 20 Mei 2025, Pukul 19.30 WIB
Dimeriahkan: Pertunjukan Tari Sawung Alit Kemiren Banyuwangi & Orkes Keroncong SakPenake
Pameran Berlangsung: 21 Mei-1 Juni 2025, Pukul 10.00-21.00 WIB
Tempat: Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto no, 2, Kotabaru Yogyakarta
Sayap-Sayap GARUDA
Abad ke-4 di Desa Gemuruh, Kecamatan Leksono, Wonosobo, terdapat temuan lempengan emas berbentuk Wisnu bersama Garuda. Temuan ini merupakan awal dari cerita Garuda yang melegenda di Indonesia.
Pada abad-abad selanjutnya, sosok Garuda dapat ditemukan pada candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mulai dari Candi Prambanan, Candi Kidal, dan Candi Sukuh di Karanganyar.
Mengapa para pendiri bangsa kita ini memilih burung Garuda sebagai simbol atau lambang negara RI? Setelah proklamasi 1945, Indonesia belum mempunyai lambang negara, maka dibentuklah panitia lambang negara yang diketuai oleh Sultan Hamid II, dengan anggota Muh. Yamin, Ki Hajar Dewantara, dan Purbacaraka. Panitia ini membuat lomba lambang negara.
Hasilnya karya Sultan Hamid II menjadi pemenangnya, tetapi banyak kekurangan yang harus diperbaiki, antara lain bagian kaki dan jambul kepala. Kemudian disempurnakan oleh pelukis Dullah dan Bung Karno sehingga menjadi Garuda Pancasila. Dan diumumkan pada Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950, baru kemudian diumumkan kembali pada 15 Februari 1950 oleh Bung Karno di Hotel des Indes.
Sayap-sayap Garuda
Dalam Pameran ini kami juga menampilkan berbagai varian dari burung Garuda, antara lain, barang-barang tradisi yang menampilkan sosok Garuda dalam karya-karya batik, keramik, lukisan, patung, dan barang-barang cetakan lainnya.
Garuda memang menjadi legenda yang terkenal sejak jaman dahulu, walaupun Garuda hanya burung rekaan belaka, tetapi cerita di balik Garuda sangat disukai masyarakat, terbukti banyak sekali benda-benda yang menyerupai sosok Garuda, seperti ukiran kayu pada mebel, kain batik, dan masih banyak lagi yang lainnya. Cerita tentang Garuda yang membela ibunya dari kungkungan Kadru, membuat dia berjuang untuk membebaskannya, mungkin cerita ini menginspirasi para pendiri bangsa untuk memilih burung Garuda sebagai lambang negara, karena Garuda membela Ibu Pertiwi.
Pameran ini menghadirkan karya-karya seni rupa dan objek budaya yang memvisualkan sosok Garuda dalam beragam tafsir. Pameran ini digelar bertepatan dengan dua momen penting dalam sejarah bangsa: Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Hari Lahir Pancasila (1 Juni). Kedua momentum ini memberi makna kontekstual atas pemilihan tema—bahwa sayap-sayap Garuda bukan hanya melambangkan kejayaan, tapi juga semangat untuk terus bangkit, menjaga nilai-nilai persatuan dan keberagaman.