Pameran Tunggal Seni Lukis
SEBAGIAN HILANG BENTUK
Vy Patiah
Kurator : Asmudjo J. Irianto
Pembukaan Pameran : Kamis, 21 November 2024, Pukul 19.00 WIB
Diresmikan oleh :
Greg Sarkissian
Pameran berlangsung: 22 - 28 November 2024, Pukul 10.00 - 18.00 WIB
Tempat: Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerh Selatan No. 17, Jakarta Pusat 10270
Merebut Arena Politik Tubuh
Vy Patiah memandang tubuh sebagai wilayah netral yang telah dibebani persepsi, ekspektasi, dan norma sosial. Nilai-nilai ini mendominasi dan mengubah tubuh menjadi arena perebutan kuasa dalam konstruksi sosial. Melalui lukisan-lukisannya, Vy berusaha membebaskan tubuh dari dominasi ini dan mengembalikannya sebagai ruang otonom.
Dalam karya-karyanya, tubuh sering ditampilkan tak utuh, mengabur, atau berbentuk samar. Figur-figur ini mencerminkan konflik antara identitas, fantasi, dan tekanan sosial, serta mencerminkan ketegangan psikologis antara hasrat primal dan norma sosial. Salah satu contohnya adalah lukisan “Dipendam Gairah yang Merekahkan Luka,” yang menggambarkan gairah tertahan dan penghambatan sosial yang membatasi kebebasan individu.
Vy mengusung tubuh sebagai “ruang kebebasan” yang berusaha lolos dari kategori gender dan norma seksual kaku. Warna merah dan hitam melambangkan tubuh dan penderitaan di tengah nilai sosial yang rigid. Lukisan-lukisan Vy menjadi refleksi dari identitas yang sulit didefinisikan secara mutlak, menampilkan tubuh sebagai elemen kompleks yang menolak dikotomi gender dan kendali sosial.
Tubuh dalam lukisan-lukisan Vy berfungsi bukan hanya sebagai ekspresi estetik, tetapi juga sebagai alat kritik sosial yang menantang batas-batas kekuasaan atas tubuh, gender, dan identitas. Dengan menampilkan tubuh sebagai elemen yang "menghilang" dan "fragmentaris," Vy mengajak kita untuk melihat kedalaman subjektivitas manusia yang melampaui batasan norma yang sempit. Melalui seni, Vy mengungkapkan bahwa tubuh memiliki dimensi kebebasan dan makna yang tak terbatas pada konstruksi sosial yang kaku. Vy ingin merebut arena politik tubuh agar kembali bebas beban.
Bintaro, 12 Oktober 2024
Hilmi Faiq
Kurator Bentara Budaya Jakarta