Pameran Ilustrasiana #2
“PEACE IN DIVERSITY”
Pembukaan Pameran
Selasa, 25 Juni 2024
Pukul 19.00 WIB - selesai
Pameran Berlangsung
25 Juni - 4 Juli 2024
Pukul 10.00 - 18.00 WIB
Lokasi Pameran
Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Selatan 17 Jakarta 10270
Damai adalah gagasan ideal yang sesungguhnya tidak pernah terwujud, ia bisa ada dalam kondisi yang tidak bisa diukur secara pasti dan tak pernah menetap. Maka membicarakan tentang kedamaian akan menuju pada dunia kecil seorang manusia yang selalu dalam masalah. Setiap manusia memperjuangkan kedamaian hakiki bagi dirinya sendiri sebagai pergulatan sepanjang hayat. Namun saat manusia dalam situasi terikat dengan manusia lain maka kedamaian adalah konsep kesepakatan pada nilai-nilai mayoritas.
Kedamaian dalam tingkatan ini akan dibela meskipun harus mengancam bahkan menghancurkan kedamaian orang lain.
Pertanyaan berikutnya adalah: adakah nilai, persepsi atau perasaan yang sama tentang damai yang bersifat universal dan bisa dirasakan bersama-sama oleh seluruh manusia di dunia yang begitu luas ini dalam satu waktu?.
Secara konsep bisa, tetapi dalam praktiknya tentu ini tidak mungkin, karena di sisi lain manusia memiliki keinginan, nasrat, nafsu hingga kondisi “amok”. kedamaian dunia adalah utopia. Kedamaian hanya dapat dilihat dari indikator-indikator kecil saat manusia mampu menerima kondisi apa adanya tanpa pertentangan, meresapkan, menginternalisasi persoalan dengan sikap Ikhlas.
Meskipun kedamaian tidak sama dengan sikap diam, situasi yang lambat, halus, pelan atau kontra dari segala bentuk keramaian. Damai adalah saat situasi dapat diterima apa adanya, masalah dikelola dengan cara yang seharusnya serta perbedaan disikapi sebagai rahmat untuk saling mengenal dan berbagi. Maka persepsi damai dapat datang melalui berbagai media termasuk seni. Seni mampu membawa perasaan universal pada kedamaian, baik melalui bentuk atau makna.
Pameran ini mengajak para seniman untuk menanggapi konsep kedamaian dalam bentuk karya yang akan dikelola oleh Bentara Budaya di tahun 2024, sebagai respon sikap pada kemelut yang menegasikan kata damai, atau citra damai yang dipoles untuk kepentingan kekuasaan.
Mari terus memperjuangkan rasa damai dengan karya.
Kurator
Beng Rahadian
Ilustrator
Agah Nugraha Muharam, Ajay Hidayat, Alodia Yap, Andi Yudha, Ari Sigit, Arif Rafhan (Malaysia), Bambang Wahyudi, Cindy Saja, Damuh Bening, Djoko Susilo, Dody YW, Edi Dharma, Emmanuel Lemaire (Perancis), Fritz Pelenkahu, Fx Widyatmoko Koskow, Gordon James (Colombia), Gus Dark, Huang Zhiping (China), Jan Praba, Jiang Yuxin (China), Kahou Nakabayashi (Jepang), Kathrinna Rakhmavika, Li Zefeng (China), Liuke (China), Luna Matara, Luo Xiaomeng (China), Martin Versteeg (Belanda), Michael Valentino & Maria Aurelia, Putri Utami, Muhammad Syaifuddin Ifoed, Mujiyono, Nai Rinaket, Oguz Gurel (Turki), Oscar Artunes, Rato Tanggela, Seto Parama Artho, Shen Guoju (China), Thomdean, Toni Masdiono, Volkmar Hoppe (Jerman), Wilson Mgobhozi (Afrika), Xiang Yu Yang (China), Yere Agusto.