Sastra Bentara "Apa Kabar Puisi Hari Ini!?
Bersama
Dr. Ramayda Akmal (sastrawan dan akademisi sastra)
Heru Joni Putra (penyair dan peneliti)
Dilanjutkan Open Mic 🎙️ – Baca Puisi
oleh peserta yang ingin berpartisipasi
Rabu, 17 Januari 2024, Pukul 18.30-20.00 WIB, di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto No 2, Kotabaru, Yogyakarta
𝑩𝒆𝒓𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒑𝒖𝒊𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒃𝒖 𝒓𝒖𝒎𝒖𝒔 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉 𝒋𝒂𝒏𝒋𝒊 Demikian Penyair Subagyo Sastrowardoyo pernah menulis dalam karyanya “𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢 𝐑𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐧𝐠𝐤𝐚𝐬𝐚.” Sajak itu sejatinya menggambarkan kehampaan manusia yang akhirnya tiba di tepi jagat raya, di mana sains dan seni (dalam hal ini puisi) justru membuatnya jauh terasing. Kian dibaca sejak pemuatan awalnya di tahun 1961, puisi itu menggaungkan perenungan yang kuat tentang menghidupkan puisi di tengah perkembangan keilmuan dan perubahan zaman.
Di sisi lain, pada masa-masa sekarang, di awal tahun 2024 menyambut pesta demokrasi pemilu, persoalan janji agaknya menjadi perbincangan yang menarik. Kita dikepung oleh sekian banyak slogan dan jaminan masa depan demi mendapatkan suara massa. Nalar kita mencoba menimbang, mana di antaranya yang paling mungkin dipercaya, direngkuh, dan diwujudkan. Kalimat-kalimat kampanye juga sebaran kabar berita, entah benar maupun bohong, berkelindan dalam beraneka rupa keseharian kita, dan selentingan pertanyaan pun muncul: di manakah puisi hari ini?
Masihkah puisi dibutuhkan dalam kenyataan sekarang menjadi pertanyaan yang penting untuk diajukan, bahkan dalam dinamika zaman apapun. Dalam linimasa kesastraan, puisi yang berkembang tidak lepas dari semangat masyarakat pada eranya, dan para penyair membuatnya relevan dengan masanya.
Pada awal tahun 2024 ini, Sastra Bentara ingin memunculkan diskusi mengenai relevansi puisi hari ini, setidaknya sebagai udar rasa untuk sekadar menanyakan kabarnya di tengah euforia tahun politik, masalah-masalah sosial budaya, persinggungannya dengan keilmuan zaman, dan sebagainya. Bersama Dr. Ramayda Akmal (sastrawan dan akademisi sastra) dan Heru Joni Putra (penyair) kita akan menilik kembali kehadiran puisi selama linimasanya saat ini, serta bagaimana kita menjadikannya selalu relevan, segar, dan ‘baru’.
Dari 𝐃𝐫. 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐲𝐝𝐚 𝐀𝐤𝐦𝐚𝐥, sastrawan yang juga dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada, kita akan mendapatkan gambaran mengenai irisan puisi dengan tema-tema yang hangat di masyarakat. Ini menunjukkan bahwa puisi tidak berangkat dari kreasi ruang kosong, melainkan menjadi suatu respons personal atas persoalan-persoalan bersama. Yang personal itu, bahkan juga menjadi politikal, sebab para penyairnya ingin menunjukan sikap-sikap kritisnya atas berbagai hal.
Sementara 𝐇𝐞𝐫𝐮 𝐉𝐨𝐧𝐢 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚 belum lama terpilih sebagai Pemenang Kedua Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2023, dengan naskah berjudul Suatu Hari di Batas Ilmu Pengetahuan. Bersama Heru, kita akan merefleksikan keterkaitan puisi dengan kelindan ilmu sains maupun religiusitas, yang akan memberikan perspektif lain soal bagaimana kita memandang puisi dalam kehidupan saat ini.