Tradisi membaca naskah drama pada kelompok teater sebenarnya bertujuan agar pada pementasan yang sesungguhnya dapat tersaji dengan baik. Dalam naskah drama akan terbagi dalam beberapa adegan dengan tokoh – tokoh cerita. Pembacaan naskah drama yang lebih dikenal dengan dramatic reading ini kemudian berkembang menjadi satu pementasan tersendiri. Dengan waktu yang tidak terlalu lama, dan tidak membutuhkan ruang pentas yang luas serta kebutuhan lain yang minimal, pembacaan naskah drama mampu mengisi kekosongan pementasan yang ringkas, dan mudah terjangkau baik untuk seniman serta penontonnya.
Salah satu aktor yang mampu menampilkan pembacaan naskah drama dengan baik adalah Landung Simatupang. Lahir di Yogyakarta tahun 1951, Landung belajar teater di kampus dan kampung. Di kampus UGM belajar bersama teman – temannya di Teater Gajah Mada, sedangkan di kampung bergabung dengan Teater Stemka di Kemetiran Yogyakarta. Landung mengembangkan tradisi membaca naskah drama yang semula sebagai bagian dari pra pentas menjadi bentuk pementasan tersendiri. Berkat Landung kebiasaan membaca naskah drama kemudian populer di kalangan pecinta teater. Pada berbagai kegiatan seperti pembukaan pameran lukisan sering kali terdapat pembacaan naskah drama. Dalam obrolan kali ini Landung Simatupang akan berbagi cerita tentang berbagai hal terkait membaca naskah drama, dan segala persoalannya.
Pesona Indonesia
Landung Simatupang – Seniman Teater & Film
"MEMBACA NASKAH DRAMA"
Jumat, 27 Mei 2022, pkl 14.00 – 15.00 WIB
Live on air di @sonorafm92
Live YouTube Sonora & YouTube Bentara Budaya atau klik tautan berikut Pesona Indonesia Landung Simatupang