Rusini
"Menari Dalam Sunyi"
Rusini terlahir dari pasangan Rusman dan Darsi, pasangan penari di Wayang Orang Sriwedari. Orang tua Rusini merupakan primadona WO Sriwedari yang terkenal dengan adegan Gatotkaca Gandrung. Kisah orang tuanya itu kemudian ditulis oleh Rusini menjadi sebuah buku.
Meskipun terlahir dari orang tua yang seniman, namun Rusini awalnya tidak berkeinginan menjadi seniman. Namun pergaulannya dengan para seniman di Sasono Mulyo menjadikan Rusini menapak dunia kepenarian, bahkan Rusini merupakan generasi awal dari para penari yang lahir dari Akademi Seni Karawitan Indonesia yang sekarang ini menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Beberapa karya yang dihasilkan Rusini antara lain Ronggalawe Gugur, Haryo Panangsang Gugur, Bedhaya Timasan dan beberapa karya lainnya.
Selain menari, dan menjadi koreografer, Rusini merupakan seorang guru dalam arti luas, awalnya Rusini mengajar di ISI Surakarta, selain itu Rusini mengajar juga di ASGA (Akademi Seni Mangkunegaran), tapi Rusini juga guru bagi banyak seniman tari lintas generasi di Solo. Kemampuannya dalam menari Jawa merupakan ciri dari Rusini, dengan menari Jawa yang merepresentasikan rasa itulah yang menjadi daya tarik Tari Jawa.
Perjalanan panjang sebagai seniman tidak menjadikan Rusini silau dengan gegap gempita, dirinya menjalani semua itu dengan penuh rasa syukur. Rusini bukanlah seniman yang ingin menonjol, dirinya hadir lewat karya dan pementasan. Kesederhanaan itu kiranya menjadi contoh bagi generasi koreografer dan penari sesudahnya.
Saksikan perbincangan lengkapanya dalam acara :
Pesona Indonesia
“Menari Dalam Sunyi”
Jumat, 22 April 2022
Pukul 14.00-15.00 WIB
Live on air di @sonorafm92
Live YouTube Sonora FM & Bentara Budaya atau klik tautan berikut Pesona Indonesia "Menari Dalam Sunyi"