Kehadiran media digital terbukti telah mengubah gaya hidup dan cara pandang masyarakat dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri, tidak terkecuali dalam bidang seni. Perkembangan teknologi dan platform-platform digital memungkinkan berbagai ragam ekspresi kesenian baru, yang memanfaatkan media-media baru tersebut dalam bentuk sinergi kolaboratif.
Platform digital dan media baru tersebut bukan semata mewadahi ragam kreasi seni modern kontemporer, namun juga dapat menjadi sarana pelestarian dan pengembangan seni-seni tradisi tradisi warisan leluhur yang nyaris, bahkan telah punah.
Seni Digital memungkinkan teknologi menjadi sebuah perangkat untuk menghadirkan dan mengolah kembali seni-seni tradisional yang seakan berjarak dengan generasi kini (milenial). Dengan rakayasa visual, bukan tidak mungkin seni-seni tradisi dikelola sedemikian rupa dan dipresentasikan secara 'virtual' yang memikat mata, namun tanpa kehilangan nilai-nilai esensi dan filosofi luhurnya.
Seni Digital yang telah menjadi keniscayaan kita hari ini sesungguhnya dapat menjadi 'jembatan' antara kesenian tradisi dengan generasi kini. Ragam seni tradisi yang ditransformasikan melalui media digital diharapkan bukan saja akan terdokumentasikan, tetapi juga terwariskan kepada generasi-generasi mendatang yang memang berbasis multi-media. Pada tataran ini, Seni Digital bukan lagi sebatas media pendokumentasian, namun juga sebuah medium cipta baru yang melahirkan aneka kemungkinan kreasi seni (Alih Kreasi).
Bentuk seni digital dan inovasi seperti apakah yang dapat dikreasi seturut upaya pelestarian dan pewarisan seni tradisi kepada generasi muda? Bagaimana pula mengemas dan mengelola bentuk pertunjukan seni tradisi di ranah virtual? Patut pula dibahas, bagaimana mengkreasikan ragam seni virtual berbasis media baru sebagai cara kreatif menyikapi situasi pandemi sehingga bentuk-bentuk kreasi seni, khususnya pertunjukan dan yang bersifat kolaboratif tetap dimungkinkan.
Kriteria dan Ketentuan Calon Peserta :
1. Peserta berusia 17-35 tahun
2. Peserta merupakan pelaku seni/penulis, memiliki minat terhadap seni/dunia kreatif atau pendokumentasian seni
3. Peserta mengenal teknik editing atau olah video dasar (pada aplikasi laptop/smartphone)
4. Peserta mengirimkan Curriculum Vitae (CV) dan portofolio/contoh karya terkini (bila ada) melalui : bentarabudaya@gmail.com selambatnya 24 Oktober 2021
5. Peserta yang lolos seleksi akan diumumkan pada 27 Oktober 2021 melalui webiste dan instagram Bentara Budaya, serta dihubungi langsung melalui email
6. Peserta yang lolos seleksi akan memperoleh kesempatan mengikuti workshop dan mentoring intensif bersama narasumber terpilih serta mumpuni di bidangnya
7. Peserta yang lolos seleksi wajib mengikuti workshop dan mentoring intensif selama 4 minggu serta mengerjakan project kelompok sebagai output dari workshop ini
8. Hasil karya/project kelompok peserta akan dipublikasikan pada kanal youtube Bentara Budaya
9. Peserta mengisi surat kesediaan partisipasi dan penyataan HKI serta penggunaan karya hasil workshop
Profil Narasumber :
Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn, M.Si lahir di Singaraja, 31 Desember 1970 merupakan dosen fotografi di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Ia menamatkan program magister dan doktoralnya di Program Studi Kajian Budaya Unud. Ia menjabat sebagai Ketua Program Studi Film dan Televisi FSRD ISI Denpasar. Beberapa penelitian akademik yang telah dilakukan di antaranya: The Roll of T’Shirt Designer for Tourism in Kuta Bali (1997); Study Comparative of Photography Analog With Photography Digital (2005). Ia juga aktif berpartisipasi dalam pameran fotografi bersama, di antaranya: Indonesian Art Festival V di ISI Denpasar (2006), “Jejak-jejak Tradisi II“ di Neka Museum Gianyar Bali (2006), Pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali di Museum Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar (2006); Pameran Fotografi bersama di Sika Galery Ubud (2005), Indonesian Art Festival IV di STSI Bandung (2005), Pameran Fotografi di Culity Galery Perth (2013), Pameran Fotografi di Pesta Kesenian Bali 2016 “Karang Awak“. Ia juga sempat mengikuti program Artist Residence di Faculty Art Visual Architecture and Landskap, (ALVA) The Western Univeristy of Australia (UWA), 2012 serta menjadi juri dalam berbagai kompetisi fotografi dan festival film pendek.
Ari Dina Krestiawan, S.Sos., M. Sn.
Merupakan seniman audiovisual serta pengajar di Universitas Multimedia Nusantara. Mata kuliah yang diampu: Documentary and Corporate Video, Final Project Pre Production, Experimental Film Production. Ia lahir di Semarang, 1976. Lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Diponegoro pada 2002, dan sempat mendapat beasiswa dari FFTV IKJ selama dua semester, ia adalah salah satu pendiri www.gilasuting.com. Ia pernah meraih penghargaan Sutradara dan Video Klip Terbaik dalam Kompetisi Video Klip Independen Indonesia 2005 yang diadakan oleh FFTV IKJ. Selain mengikuti berbagai festival video nasional dan internasional, ia terus aktif berkarya seni.
30 Oktober-13 November 2021
Sabtu, 30 Oktober 2021 (Zoom Meeting)
Pukul 10.00-12.00 WIB
Sabtu, 6 November 2021 (Zoom Meeting)
Pukul 10.00-12.00 WIB
Sabtu, 13 November 2021 (Zoom Meeting)
Pukul 10.00-12.00 WIB